Sabtu, 16 Februari 2013

Ada VIDEO: Misteri Pasir "Bernyanyi"

Kalau manusia menyanyi atau artis mengalunkan lagu itu sich biasa. Tapi kalaupasir menyanyi itu luar biasa. Lihat yuk Ada VIDEO: Misteri Pasir "Bernyanyi"

Bukit pasir yang mengeluarkan bunyi berirama seperti sebuah nyanyian dikatakan sebagai suara roh setan oleh Marco Polo saat penjelajah handal itu mendengarnya di China. Sementara penduduk Copiapo, Chile yang mendengar alunan nada berirama yang berasal dari bukit berpasir sekitar mereka tinggal menyebutnya sebagai El Bramator yang resah tengah berhembus dan memperdengarkan aumannya. Dan para peneliti masa kini menyebutnya sebagai “the singing sand”, atau pasir bernyanyi.

Dalam usaha mengungkapkan misteri pasir bernyanyi, para peneliti telah mengacu pada hal yang sama dan sepakat, saat butiran pasir tengah menuruni satu lereng tertentu mereka menghasilkan efek dengung. Dengungan itu kemudian diperkuat oleh gema sehingga bisa terdengar dari jarak hingga bermil-mil jauhnya.

Akan tetapi, bagaimana bukit tersebut mampu menghasilkan suara berirama seperti musik, tetap menjadi misteri dan masih sering diperdebatkan. Pendapat yang menyangkal teori efek dengung mengatakan, mengapa dari bukit berbeda mengeluarkan irama suara berbeda; bagaimana bisa beberapa bahkan mampu bernyanyi lebih dari satu nada pada satu waktu.

Menjawab sanggahan itu tiga orang biofisika dari Paris mengemukakan, tidak selalu gerakan lautan pasir yang menentukan “pitch” nada, ukuran butiran pasir juga berpengaruh, meski masalah ukuran yang bagaimana, masih belum diketahui.

Untuk keperluan identifikasi suara, tim peneliti membawa 50 kg pasir Maroko dan 100 kg pasir Oman ke laboratorium mereka di Universitas Paris Diderot. “Jika kamu ingin membuatnya bernyanyi kamu harus membawa lebih banyak” seloroh ketua peneliti, Simon Dagois.

Di laboratorium, tim menciptakan longsoran dalam bentuk miniatur, menganalisa kecepatan, kedalaman, dan membuat dekorasi cara terjun. Dari beberapa percobaan memang belum ditemukan secara persis bagaimana cara menghasilkan irama seperti suara yang dihasilkan bukit berpasir.

Namun trio ilmuwan itu menyimpulkan bahwa selama longsoran butiran pasir bergerak bersama, saat melewati gundukan terjadi benturan antara tiap butiran pasir dan menciptakan aliran tabrakan yang konstan. Perbedaan kecepatan gerak diantara butiran pasir tergantung pada ukurannya.

Dalam penelitian tersebut memang masih belum ada suara berirama yang terdengar karena terlalu kecil volumenya, tetapi dengan menambahkan jumlah yang lebih banyak dan menggerakkan secara bersama-sama dalam kondisi yang tepat mungkin akan menghasilkan mampu menghasilkan nyanyian. Ditanya mengenai seperti apa kondisi yang tepat, tim peneliti dari Paris ini masih tetap mencari tahu kondisi pastinya. Yang jelas suara nyanyian bukit berpasir itu adalah suara jutaan tabrakan butiran pasir kecil. [sumber]

◄ Newer Post Older Post ►