Selasa, 12 Februari 2013

Tua2 Keladi, Sudah Kakek-kakek Masih Main Film Dewasa

Makin tua makin menjadi - Sudah ubanan,gigi sudah pake gigi palsu masih aja main film dewasa. Bagaimana jalan beritanya, yuk simak Tua2 Keladi, Sudah Kakek-kakek Masih Main Film Dewasa.

"Film Parno" - SHIGEO Tokuda (79), yg lahir pada bulan Agustus 1934 menjadi pemain film p*rno (b*kep) tertua di Jepang bahkan mungkin di dunia. Meski kakek dua cucu ini dikenal ribuan orang yang menonton filmnya, keluarga Tokuda justru sempat tidak mengetahui kalau Tokuda adalah bintang film p*rno.

Tokuda sempat merahasiakan kepada istri dan anaknya bahwa ia telah merekam ratusan video p*rno. Keluarga Tokuda pun tidak tahu apa yang dikerjakan pensiunan agen perjalanan tersebut jika pergi 'kerja' pada pagi hari.
 
Padahal, Tokuda sangat dikenal para penggemarnya. Tak heran jika Shigeo Tokuda setidaknya membuat satu film p*rno tiap bulan. Tokuda pun kini menjadi bintang genre film 'p*rno orang tua' alias film-film yang dibintangi aktor berusia lanjut "Seluruh ceritanya ada di sana, jadi sangat jelas jenis film apa itu," kata Tokuda mengingat kejadian dua tahun lalu.

Tetapi, jika anaknya terkejut dengan penemuan tersebut, Tokuda mengaku istrinya tidak terlalu risau mengetahui pekerjaan paruh waktu Tokuda. "Istri saya membolehkan saya melakukan apa yang saya inginkan saat ini karena saya sudah pensiun," katanya. "Dia hanya khawatir dengan kesehatan saya dan mengatakan kepada saya untuk tidak terlalu bekerja keras."



"Tidak ada rasa cemburu, sepanjang yang saya ketahui. Tetapi tahun lalu ketika saya sedang mabuk-mabukan dengan istri saya di Asakusa, seseorang menghampiri saya dan meminta tanda tangan saya. Istri saya terkejut, tetapi itu tidak berujung pada pertengkaran. Dia mengerti bahwa ini merupakan bagian pekerjaan saya dan dia mempercayai saya." Tokuda awalnya masuk ke industri p*rnografi untuk sampingan selain bekerja di sebuah agen perjalanan di Tokyo. Tokuda mengaku ia dilirik seorang pembuat film p*rno ketika pembuat film tersebut melihatnya mencari-cari DVD film dewasa di sebuah toko di Tokyo.

"Mereka mengatakan, 'Anda pasti cocok untuk film-film kami karena Anda memiliki wajah yang nakal. Anda cocok dengan film yang akan kami buat'," ujar Tokuda. Setelah hanya tampil sebagai figuran dengan bayaran beberapa ratus yen, Tokuda akhirnya mendapat peran sebagai duniaandromedaku.blogspot.compemeran utama. Ia pun kini bekerja penuh waktu setelah pensiun bekerja di agen travel lima tahun lalu. Menurut Tokuda, ia biasanya dibayar untuk salah satu film Prohibited Elderly Care senilai US$ 400 dan US$ 500.


Meski sempat stroke beberapa tahun lalu sehingga sempat berpikir untuk pensiun, Tokuda mengaku tidak mengalami masalah atas tuntutan fisik dalam film-film tersebut. Ia menjaga kebugaran dengan mendaki gunung bersama istrinya. Ia mengaku hanya dua kali mencoba Viagra yaitu satu dekade lalu atas permintaan seorang pembuat film. Obat biru tersebut, katanya, tidak berdampak ketika ia memakainya kedua kali.

Mayoritas lawan main Tokuda adalah wanita berusia sekitar 20 tahun. Tokuda tidak merasa kasihan dengan para lawan mainnya. Ia mengaku mayoritas lawan mainnya menerima peran tersebut hanya untuk mendapatkan uang dan beberapa di antara mereka tidak menikmati penampilan mereka. Kendati masih menikmati pekerjaannya, Tokuda berpikir untuk pensiun tidak lama lagi. "Saya rasa saya akan berhenti di usia 80an tahun," ujarnya.

Lantas apa yang akan ia kerjakan setelah itu? "Saya tidak tahu. Mungkin saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan istri saya untuk mendaki gunung," ujarnya. Sumbernya http://www.anehdidunia.com/2013/02/kisah-kakek-80-tahun-masih-main-film.html

 

Baca juga berita unik dan seru lainnya tentang Inilah Dua Belas Film Hollywood yang Menghina Indonesia
◄ Newer Post Older Post ►