Di dalam kasus Maharani Suciyono, 19 tahun, Jo berkomentar, “Kalau saya lihat secara konsep, dia panik. Dia tahu kalau namanya akan hancur, supaya tidak down grade, ya bertahan dengan mengatakan hal bohong,” kata Jo saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 Februari 2013.
Kalau Menurut Jo, mekanisme pertahanan diri seperti ini sangat normal dan manusiawi. “Tapi memang ada yang penggunaannya tidak tepat,” ujar Jo.
Jo menjelaskan, hal yang wajar ketika seseorang ditangkap karena melakukan sesuatu, reaksi pertama pasti akan menolak. “Kalau kemudian terbukti ya bisa saja menyerah, tapi pasti mati-matian membela diri dulu,” kata dia.
Di samping itu, menurut Jo, dalam melakukan sesuatu, secara psikologis seseorang pasti memiliki integritas dan suara hati nurani. “Pasti ada suara hati yang mengatakan ini salah, itu benar,” Jo menjelaskan. Namun, menurut Jo, ada juga yang memilih untuk membunuh integritas dan suara hati nuraninya.
Pada Selasa malam, Rani mengaku saat diamankan oleh KPK, ia dan Ahmad Fathanah sedang berada di kafe di Hotel Le Meridien yang terletak di lobi hotel. Pernyataan Rani ini bertentangan dengan yang diungkapkan sumber Tempo.
"Saya memang di lobi sedang berdua saja. Kafenya di lobi, lantai dasar," kata Rani dalam konferensi pers di Hotel Nalendra, Jakarta Timur, Selasa malam, 5 Februari 2013.
Tetapi, petugas keamanan Hotel Le Meridien membantah keterangan Maharani. "Tidak ada penangkapan di kafe. Yang ada, rame-rame dari atas terus ke parkiran," kata salah seorang pelayan kafe yang minta namanya tidak ditulis.
Di Hotel Le Merridien ada dua buah kafe dan sebuah klub. La Brasserie, Rendes-Veus, dan sebuah klub bernama 30. Semua petugas yang Tempo mintakan konfirmasi mengatakan hal senada. Bahwa penangkapan terjadi di salah satu kamar.
"Saya lihat beberapa orang turun ke lobi dari atas dan langsung ke tempat parkir," kata petugas tersebut. Bahkan, saat ditangkap pada Selasa, 29 Januari 2013, kondisi lobi ramai. "Sempat menarik perhatian," kata petugas itu.
Baca juga berita Aktual, unik, aneh dan seru lainnya tentang GELAR PESTA NARKOBA, RAFFI AHMAD DITANGKAP BNN