Rabu, 16 Maret 2011

Yamaha Tutup Lima Pabrik di Jepang


Di Indonesia, Yamaha menikmati penjualan sepeda motor yang terus meningkat. Sebaliknya, di Eropa dan Amerika Utara, penjualan mereka semakin buruk. Penjualan anjlok sampai 20 persen dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu. Akibatnya, Yamaha melakukan langkah efisiensi besar-besaran.

"Sejak Mei lalu, dampak krisis Yunani langsung terasa. Semula kami prediksi cuma turun 10 persen. Ternyata lebih besar," ujar Hiroyuki Yanagi, Chief Executive Officer Yamaha di Tokyo, seperti dilansir Bloomberg, hari ini.

Anjloknya permintaan pasar sepeda motor di dua kawasan tersebut memaksa Yamaha membuat keputusan PHK dan menutup sejumlah pabrik. Rencananya, Yamaha akan menutup lima fasilitas produksi di Jepang dan satu pabrik kapal di Amerika Serikat pada 2012. Sebelumnya, pada 2009, Yamaha sudah menon-aktifkan satu pabrik di Italia. Penghematan mengakibatkan gelombang PHK besar-besaran yang mencapai 1.000 pekerja dari 1.100 jabatan yang tersedia.

Yamaha juga pernah menghadapi kasus serupa pada April 1984. Kala itu, pasar di Amerika Utara anjlok 45 persen dan Eropa merosot 25 persen. Padahal, kedua kawasan tersebut berkontribusi 25 persen dari total penjualan global Yamaha.

Yanagi menambahkan, Yamaha masih bisa mengandalkan pasar di kawasan Asia dengan prediksi pertumbuhan mencapai 14 persen dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian Yamaha masih belum mau merevisi target penjualan sebelum mencapai kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir pada Agustus mendatang.
◄ Newer Post Older Post ►