Tjahya tewas seketika saat motor yang ditunggangi bersama istrinya Sadilah (35) dan anaknya Dimas Panji terseret angkutan kota jurusan Banjaran-Tegallega.
Dadi (60), salah seorang saksi mata mengatakan kejadian tersebut berlangsung sangat cepat sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, angkot Banjaran-Tegallega yang dikemudikan oleh sopir yang belum diketahui identitasnya ini, melaju dengan kencang dari arah Dayeuhkolot menuju Bandung.
Tepat di belokan Pasigaran Dayeuhkolot, oleng dan menyeret motor Mio warna biru yang dikemudikan Tjahya kurang lebih sejauh 2 meter.
Angkot yang sudah hilang keseimbangan akhirnya terbalik menimpa Tjahya, istri dan anaknya, tepat di depan warung milik Dadi. "Kalau suaminya meninggal di sini, istri dan anaknya dibawa ke Rumah Sakit Bina Sehat sama Polisi," ujar Dadi.
Tjahya tewas di tempat karena benturan keras di wajah dan kedua kakinya patah. Sedangkan Sadilah mengalami patah pada bagian paha kanannya. Sedangkan Dimas Panji mengalami luka ringan di kepala dan kakinya.[jul]
Oleh: Dani Rahmat Nugraha
Jabar - Senin, 5 Desember 2011 | 16:37 WIB