Para peneliti dari Selandia Baru menemukan bahwa duduk di depan komputer selama beberapa jam dapat menyebabkan penggumpalan darah yang akibatnya bisa fatal. Hal itu sama seperti halnya penumpang pesawat kelas ekonomi yang bila duduk terlalu lama dalam tempat sempit bisa mengalami pembekuan darah yang disebut deep-vein thrombosis (DVT), atau dikenal juga sebagai “sindrom kelas ekonomi.”
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Medical Research Institute of New Zealand di Wellington, ditemukan bahwa orang-orang yang duduk di depan komputer hingga 18 jam sehari beresiko mengalami penggumpalan darah. Penggumpalan biasanya dimulai dari kaki kemudian merambat menuju organ lain seperti paru-paru dan jantung.
DVT terjadi karena peredaran darah terhambat, akhirnya menggumpal, dan menyebabkan pembengkakan pada kaki. Akibat yang paling serius akan terjadi bila bagian dari gumpalan darah tersebut pecah dan menuju jantung atau organ lain.
Seperti hal-hal lain yang diberi awalan “e” karena berhubungan dengan teknologi, maka sindrom ini disebut sebagai e-thrombosis, suatu sindrom tipikal dari gaya hidup yang kurang gerak.
Bagaimana Menghindarinya?
|
Untuk menghindari hal itu, para dokter menyarankan agar orang-orang mempraktekkan prinsip-prinsip ergonomis bila harus duduk di depan komputer dalam waktu yang lama. Mereka sebaiknya mengendurkan jari-jari kaki dan lututnya, minum banyak air putih, dan menghindari alkohol. Peregangan kaki sebaiknya dilakukan setidaknya satu jam sekali. Aspirin bisa juga membantu karena mengencerkan darah.
Sesungguhnya PC desktop bukan satu-satunya sumber bahaya. Komputer notebook juga bisa menimbulkan akibat yang sama bila pemiliknya menggunakan di tempat yang sempit dalam waktu lama, misalnya di tempat duduk kelas ekonomi dalam pesawat. Jadi yang penting sebenarnya adalah lebih sering menggerakkan badan dan melakukan peregangan bila Anda harus duduk dalam waktu lama. (sumber:kompas)