Hingga Saat ini tanggal 22 Januari 2013 Ketinggian Banjir masih berada di ketinggian 1-1,5 Meter dan banjir yang menggenangi kota jakarta tidak juga surut. fokus bencana banjir di sejumlah media pun saat ini sedang hangat-hangatnya dalam membicarakan bencana yang satu ini.
Tidak saja Kota-kota Jakarta dan sejumlah daerah-daerah yang rawan banjir yang terkena dampaknya, istana presiden RI pun juga ikut terkena dampak banjir, menurut saya banjir tahun ini merupakan banjir paling parah sepanjang jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
Tidak saja Kota-kota Jakarta dan sejumlah daerah-daerah yang rawan banjir yang terkena dampaknya, istana presiden RI pun juga ikut terkena dampak banjir, menurut saya banjir tahun ini merupakan banjir paling parah sepanjang jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
Tentu saja banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana banjir dijakarta ini, baik saat kedatangannya hingga banjir tersebut sudah teratasi. 7Top Ranking menurut berbagai sumber merangkum 7 Dampak Negatif yang ditimbulkan akibat bencana banjir, khususnya di Jakarta.
Berikut 7 Dampak Negatif Banjir Di Jakarta
1. Kebutuhan Bahan Pokok Naik Drastis
Lumpuhnya pasar dan pedagang yang tidak bisa menjual dagangannya dikarenakan banjir membuat sejumlah kebutuhan pokok seperti Beras, Sayur, Buah, Daging, Cabe, Bawang dan Kebutuhan lainnya meningkat secara signifikan. kesulitan untuk mencari bahan-bahan pokok dikarenakan bencana banjir ini membuat sejumlah pedagang harus menaikkan harga penjualan mereka. selain itu, kesulitan untuk mendapatkannya menjadi salah satu faktor penyebab naiknya harga di pasar penjualan.
2. Transportasi Lumpuh Total
Sejumlah daerah yang terkena banjir mengakibatkan alat-alat transportasi dan kendaraan lainnya lumpuh total, kesulitan yang diakibatkan genangan air akibat banjir ini memaksa kendaraan dan alat transportasi lainnya tidak bisa beroperasi. Hal ini menyebabkan banyak para supir angkutan khususnya kehilangan pekerjaan mereka, selain itu para penumpang pun ikut gelisah karena tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasanya. Kendaraan satu-satunya yang dapat digunakan saat ini di jakarta adalah dengan menggunakan alat perahu karet
3. Tempat Tinggal Darurat
Apa Boleh buat, semenjak kedatangan banjir hingga saat ini, banyak korban banjir yang terpaksa mengungsi ditempat-tempat yang tidak terkena banjir, walaupun tempat tinggal mereka untuk sementara ini merupakan tempat tinggal darurat, para pengungsi sudah senang karena masih bisa tidur dengan nyenyak walaupun harus bersempit-sempitan.
4. Kesulitan Air Bersih
Air merupakan salah satu sumber primer yang wajib bagi manusia, namun dikarenakan banjir, warga jakarta saat ini sangat sulit untuk menemukan air bersih dikarenakan air sebelumnya sudah terjemar dengan luapan sampah akibat banjir.
5. Timbulnya Penyakit
Saat ini, telah banyak warga jakarta yang terjangkit penyakit akibat banjir, khususnya untuk anak-anak dan lanjut usia yang rentan terkena penyakit akibat banjir tersebut, salah satu penyakit yang sering muncul adalah penyakit gatal-gatal, diare, alergi dan lain-lain. Kesulitan untuk menemukan tempat pengobatan membuat sejumlah warga harus menempuh ratusan kilo meter untuk menemukan tempat pengobatan.
6. Korban yang Meninggal
Banjir juga telah menelan korban jiwa, setidaknya ada beberapa korban jiwa yang meninggal akibat bencana banjir di jakarta saat ini, korban jiwa yang meninggal tersebut dikarenakan akibat terseret arus air yang deras, tenggelam dan sebagainya.
7. Penghasilan Berkurang
Muhammad Jarot merupakan salah satu korban banjir yang harus menganggur dan tidak bekerja, semenjak tempat ia bekerja terkena dampak banjir mengharuskan bapak jarot harus pasrah dan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah jakarta, baik berupa bahan makanan dan obat-obatan.
Demikianlah 7 dampak akibat banjir di jakarta, bagi kita yang tidak terkena banjir harus banyak-banyak bersyukur kepada Allah Tuhan yang maha Esa, dan mari kita berdoa agar banjir di Jakarta Saat ini cepat surut dan selesai. Sangat diharapkan sumbangsih kita untuk mengulurkan bantuan kepada mereka yang terkena banjir, khususnya untuk kebutuhan pokok mereka.