Pameran Produk Unggulan
Tampak Bupati Jember sedang di depan stand kami yang gambarnya diambil dari posisi kami berdiri. Setelah beliau berlalu, datanglah mendekat seseorang berpakaian necis bertopi ala koboi. Seorang kawan berbisik,”Itu H. Arum Sabil yang menjabat Ketua APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia)”. Sebagai tokoh nasional, H. Arum Sabil yang tinggal di Tanggul, Jember juga sedang mengembangkan peternakan ayam ras petelur modern dengan sistem kandang closed house. Kabarnya memasang target 1 juta populasi dalam waktu dekat ini. Beliau bertanya mengenai Protexol. Menyimak penjelasan kami, sontak beliau menukas,”Ini yang saya cari! Saya tunggu di Padepokan Arum Sabil selesai acara ini, ya?”
Selepas acara bersama Bupati, kami segera meluncur ke Padepokan Arum Sabil. Sapaan hormat seorang petugas sekuriti menyambut kedatangan kami. Lagi-lagi tak sempat mengambil gambar karena posisi kami menyetir mobil. Segera mobil kami perlahan memasuki halaman sangat luas beralaskan paving yang melingkar mengelilingi sebuah danau buatan dan taman rumput halus seperti padang golf. Di tengah-tengahnya berdiri kokoh pendopo yang juga luas sekali sekaligus tempat tinggal H. Arum Sabil beserta keluarganya. Sejuk dan ramah sekali orangnya, menyilahkan kami duduk. Setelah sedikit berbincang dan minum kopi, kami diminta datang ke lokasi kandang closed house yang terletak sekitar 400 meter di bagian belakan komplek tersebut dengan dipandu Mas Ripin yang dipercaya bertanggung jawab mengurus farm.
Mobil kami harus melalui gerbang yang dilengkapi sprayer disinfektan saat memasuki areal perkandangan ayam ras petelur yang sangat modern. Bersih, rapi dengan para pekerja yang berseragam lengkap menurut standar keselamatan kerja.
Langsung kami menuju ke bagian kandang yang berjajar-jajar untuk mengaplikasikan Protexol disaksikan para pekerja. Kami meminta agar dikerukkan kotoran yang masih baru , basah dan berbau amonia dan gas hidrogen sulfida.
Beginilah wujud tahi ayam yang bau dan menjijikkan. Menghirup amonia bisa mebuat pening kepala, sesak di dada dan pedih di mata. Makanya para pekerja diwajibkan mengenakan masker. Ayam pun akan terganggu kesehatannya jika kadar amonia di dalam kandang terlalu tinggi.
Lantas disiapkan larutan Protexol untuk disemprotkan ke atas tahi ayam dengan dosis 4% dari keseluruhan air yang ada di dalam tangki sprayer.
Setelah siap, langsung disemprotkan ke atas tahi ayam tadi secara tipis namun rata.
Untuk membuktikan seberapa cepat dan efektif Protexol bekerja, kami memegang tahi ayam yang telah disemprot dengan tangan. Mas Ripin kaget dan berkata,”Gak jijik pak?” Tersenyum kami jawab,”Sama seperti berani punya anak jangan jijik pada kotoran dan kencingnya. Berani bekerja di peternakan ayam, jangan jijik pada tahinya, ya kan?” Sekarang kan tidak bau lagi setelah disemprot Protexol.
Penasaran, Mas Ripin membuktikannya sendiri. Diambilnya tahi ayam itu langsung dengan tangannya ‘sa’ endulit’ lalu didekatnya ke hidung. “Iyo, ga’ mambu maneh!”
Semoga takdir yang mempertemukan Protexol dari kami dengan Arum Sabil Farm bisa menyegerakan H. Arum Sabil untuk mewujudkan populasi ayam ras petelur 1 juta ekor tanpa menimbulkan dampak sosial negatif berupa bau dan serangan lalat ke pemukiman penduduk. Niscaya akan semakin banyak tenaga kerja diserap dan harapannya Jember bisa mulai menjadi penyedia telur terkemuka di Jawa Timur selain Kota Blitar dan Kediri. InsyaAlloh.
Oleh : Faishal Djunaidi
Oleh : Faishal Djunaidi