Peternak Ayam Terancam Efek Domino Bau
Jember (beritajatim.com) - Bisnis peternakan ayam potong beromzet miliaran rupiah di Jember terancam ambruk, jika konflik dengan masyarakat yang dipicu bau tak teratasi. Satu peternakan ditutup, akan bisa menyebabkan peternakan lain ikut ditutup.
Kecemasan ini dikemukakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kelautan Jember, Dalhar. “Kalau tidak bau sama sekali tidak bisa. Kecuali kita ‘by fresh’ tiap hari. Apapun ada bau, tapi sedapat mungkin kita minimalisir bau yang ada,” katanya.
Persoalan bau ini menyebabkan masyarakat Dukuh Mencek menuntut dua perusahaan ternak ayam potong dan pengelolaan tulang ditutup. Ini jika benar-benar terjadi, Dalhar khawatir akan berimbas ke usaha ternak ayam potong di daerah lain di Jember.
“Kami sayangkan kalau harus ditutup. Kami tidak bisa membayangkan semua peternakan ditutup. Ini akan berdampak luar biasa. Bagaimana anak cucu kita? Ayam daging dan telur ini sarana pangan yang mengisi otak,” kata Dalhar.
Jumlah pengusaha ternak ayam potong di Jember sekitar 80 orang. Satu usaha kemitraan memiliki 8-10 ribu ekor ayam, dengan investasi Rp 1,2 miliar untuk kandang tertutup atau Rp 300-400 juta untuk investasi kandang terbuka. Mayoritas peternak ini menggunakan kandang terbuka.
Problem mereka sama, yakni masalah bau. Pemerintah Kabupaten Jember sempat didatangi asosiasi mitra peternak ayam daging dan petelur ini terkait mulai maraknya penertiban perijinan. “Kami meminta teman-teman untuk menyelesaikan masalah perijinan,” kata Dalhar. [wir]
Kamis, 09 Juni 2011 08:30:58 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan
Sumber : Faishal Djunaidi