Senin, 28 Juni 2010

Game Point Blank dan Poker Paling Digemari

Game Point Blank dan Poker Paling Digemari - Pecinta game on line sangat terus menjamur. Bahkan di beberapa warung internet (Warnet) sejumlah game on line baru di suguhkan bagi para maniak game. Jelas hal itu membuak peluang bagi sejumlah petualang di dunia maya untuk mendapatkan hal-hal baru terkait game.

Saat ini "Point Blank" dan "Poker" adalah game on line terlaris di kalangan remaja. Bahkan peminat game yang diproduksi oleh Gemscool (salah satu perusahaan game terbesar di asia) ini komunitasnya sudah mencapai puluhan ribu orang di Indonesia dan jutaan orang di Asia. Hal itu tentu saja membuka peluang bisnis bagi sejumlah game center di tanah air.

Kendati menguntungkan dari segi ekonomi bagi si pemilik game center, namun hal itu memberi dampak negatif pula bagi sang player. Bahkan bagi mereka yang saat ini kecanduan bermain game on line, biaya dan waktu hampir tak terpikir. Salah satu pecinta game on lin di Samarinda adalah Giatama (21) warga Jl Cipto Mangunkusumo, Samarinda Seberang.

Karena kecanduan bermain game on line, giat terkadang harus kehabisan uang jajannya. Bahkan uang di tabungan diakuianya sempat ludes karena menekuni petualangan di dalam dunia maya.

"Yang jelas menurut saya main game itu sayik, kalau urusan biaya itu nomor dua, yang jelas bermain game dulu," ungkat Giatama pada Sapos.

Alasan tersebut memang masuk akal. Kacanduan game on line tak baik untuk kondisi keuangan. Karena selain harus menyewa komputer di warnet, gemers (sebutan pemain game) juga harus membeli voucer atau poin untuk kepentingan game tersebut. Alhasil, secara gak sadar total biaya yang dibutuhkan untuk bermain game on line memang cukup besar.
Game on line juga sangat merugikan di waktu. Bahkan ada pula player yang seangja menginap di warnet hingga satu minggu untuk menekuni petualangannya di dunia maya.

"Ada juga yang sampai satu minggu gak pulang-pulang karena main game. Kalau saya paling banter belasan jam satu hari dan itu juga kalau ada waktu longgar," jelasnya.

Gitamana juga sadar banyak segi negatif terkait permainan game yang dilaukannya. Menurutnya, permainan yang dilakukan dapat membuatnya lupa waktu. Bahkan diakuinya waktu kuliahnya terabaikan hanya karena bermain game. "Yang pasti lupa waktu lah kalau sudah asyik, terkadang juga tak hanya lupa pulang tapi juga lupa makan dan lupa kuliah," tuturnya.

Saat ditanya megenai segi positif dari hobinya, Giatama menyebutkan untuk mengurangi hal-hal yang berdampak negatif. Sehingga fokus di depan layar monitor, menurutnya lebih baik daripada berada di luar rumah dengan kegiatan yang tak jelas. "Dari pada balapan liar dan perbuatan negatif lainya, mending main game di warnet," ujarnya. (sapos.co.id)
◄ Newer Post Older Post ►