Minggu, 15 April 2012


Pengendalian Lalat Buah


Lalat buah (Dacus sp.) merupakan hama yang menyerang tanaman buah mulai stadia buah masih muda dengan menimbulkan tingkat kerusakan yang parah saat buah menjadi matang.
Kerusakan yang timbul dimulai dari lalat buah betina yang siap bertelur menyuntikkan telurnya ke dalam buah muda. Perkembangan selanjutnya adalah menetasnya larva berupa ulat yang memakan daging buah dan bahkan terdapat lubang kecil sebagai tempat keluar dari ulat tersebut. Dengan demikian buah akan membusuk dari dalam dan rontok.
Langkah pengendalian lalat buah yang paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan sekitar tanaman buah ataupun kebun dengan membuang dan membakar sampah daun dan buah yang busuk, membungkus buah sejak dini yaitu saat telah menjadi buah kecil (fruit set) dengan menggunakan kertas koran, plastik, dan lain-lain. Namun langkah tersebut tidak mengurangi populasi lalat buah yang berkembang.







Beberapa cara pengendalian lalat buah:
 Pencegahan terhadap serangan lalat buah:
1.                          Peraturan karantina. Penerapan peraturan karantina yang ketat dapat mencegah masuknya lalat buah dari wilayah atau negara yang diketahui mempunyai masalah dengan lalat buah
2.                         Pengrodongan/pembungkusan buah. Cara ini kurang praktis untuk areal tanaman yang sangat luas serta untuk tanaman cukup tinggi dan sulit dijangkau. Keuntungannya, buah terhindar dari serangan lalat buah tanpa paparan residu bahan kimia




1.                         Pengasapan. Dilakukan dengan cara membakar seresah/jerami setengah basah sehingga dihasilkan asap yang cukup banyak dan tahan lama.
Namun  cara di atas hanya dapat mengendalikan lalat  tapi tidak bisa membasmi lalat secara tuntas. Untuk membasmi lalat kita dapat menggunakan formula pemberantas lalat yang disebut TOXILAT.
 TOXILAT  adalah pembasmi lalat 3 in 1 satu – satunya di Indonesia, cara pemakaiannya bisa di semprot, di oles atau ditabur. Sangat aman bagi manusia, hewan peliharaan dan lingkungan.
TOXILAT sudah beredar luas di seluruh Indonesia, namun jika anda kesulitan untuk mendapatkannya di daerah anda,  anda dapat memesan langsung kepada  distributornya
Dunia Ternak Modern, Jl. Banyuwangi no. 53, Mayang, Jember , Jawa Timur,  telp. 085746672903
 Sanitasi kebun
 Sanitasi dilakukan untuk memutus dan negganggu daur hidup lalat buah, sehingga perkembangan lalat buah dapat ditekan. Sanitasi kebun dilakukan dengan cara mengumpulkan buah-buah terserang, baik yang sudah jatuh ke tanah maupun yang masih berada dipohon, kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar atau dibenamkan dalam tanah. Eradikasi. Cara eradikasiyang telah dilakukan anatara lain dengan pelepasan jutaan serangga lalat jantan yang sudah dimandulkan (sterile insect technique),
 Penggunaan Tanaman Perangkap
 Penelitian mengenai preferensi lalat buah terhadap tanaman buah dan sayuran, ternyata yang paling disukai untuk dirusak oleh lalat buah berturut-turut sebagai berikut: jambu air, belimbing, mangga, jambu biji, dan lomlok besar, tanaman yang digunakan sebgai tanaman yang lebih rendah dapat digunakan sebagai tanaman perangkap, misalnya bila mengutamakan budidaya tanaman mangga maka disekeliling kebunmangga dapat ditanami jambu air atau belimbing
Pengendalian dan Penekanan populasi lalat buah
1.                          menggunakan musuh alami lalat buah (natural enemy) salah satunyaprasitoid dan predator. Penggunaan musuh alami lalat buah yang berupa parasitoid dan sudah teridentifikasi adalahBiosteres sp  dan  Opius sp yang merupakan parasitoid dari famili Braconidae. Dan musuh alami berupa predator yang umum adalah semut / lebah (Hymenoptera), laba-laba (Arachnida), kumbang tanah carabid dan staphylinid (coleoptera), cocoped (Dermaptera), sayap jala chrysopid (ordo Neuroptera) dan kepik penratomid (hemiptera)
2.                         mengunakan umpan yang mempunyai data tarik (Atraktan). Umpan ini biasanya bersifat sebagai sex feromon berupa senyawa methyl Eugenol. Bisa juga dengan menggunakan lalat jantan mandul, dengan memandulkan pupa-pupa lalat buah jantan menggunakan sinar gama. Selain itu juga dengan memberi umpan lain “food attractant” berupa campuran senyawa sintesa protein yang terdiri 18 asam amino, dicampur dengan killing agent.
 Perlakuan pasca panen
 Perlakuan pasca panen yang bisa dilakukan terhadap buah-buahan antara lain dengan fumigasi. Caranya buah-buah yang sudah disortir dan dibersihkan dimasukkan ke tempat yang tertutup dan kemudia dilakukan fumigasi dengan alumunium fosfid berupa tablet yang dapat menguap, atau dengan cara mengalirkan uap/udara panas (heat treatment), bisa juga dilakukan perendeman dan penyemprotan dengan bahan kimia.









◄ Newer Post Older Post ►