Piala Dunia 2010 - Argentina mengawali usahanya meraih gelar juara Piala Dunia 2010 dengan hasil bagus. Menghadapi Nigeria pada partai perdana penyisihan Grup B di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Sabtu (12/6/10), "Albiceleste" menang 1-0.
Gabriel Heinze menjadi pahlawan tim Tango dalam laga seru tersebut. Aksi heroik bek kiri ini, membuat Argentina unggul cepat pada menit keenam. Sambil terbang, Heinze mengarahkan bola umpan pojok, ke sudut kanan atas gawang Nigeria. Kiper Vincent Enyeama hanya terperangah melihat gawangnya kebobolan dalam tempo yang begitu singkat.
Gol Heinze ini mematahkan rekor gol tercepat di Afrika Selatan, yang sekitar satu jam sebelumnya diciptakan oleh bek Korea Selatan, Lee Jung-Soo. Lee mencetak gol pertama timnya pada menit ketujuh, sekaligus mengawali pesta Korsel atas Yunani, yang digasak 2-0.
Dengan demikian, Korsel dan Argentina menjadi tim pertama yang meraih kemenangan di Piala Dunia 2010 karena pada laga penyisihan Grup A yang berlangsung sehari sebelumnya, tak ada yang meraih kemenangan. Tuan rumah Afsel ditahan imbang 1-1 oleh Meksiko, serta Uruguay bermain kaca mata dengan Perancis. Dan, raihan tiga poin ini membuat Korsel untuk sementara memimpin Grup B, disusul Argentina.
Lionel Messi menjadi bintang pertandingan ini. Striker mungil Barcelona tersebut memperlihatkan sihirnya, yang membuat barisan belakang Nigeria kocar-kacir dalam mengantisipasi serangan.
Alhasil, ketika pertandingan memasuki usia 6 menit, Argentina sudah memimpin, yang didahului kontribusinya ketika melepaskan tendangan keras yang memaksa kiper Vincent Enyeama "terbang" untuk menepis bola, sehingga terjadi corner kick. Inilah awal dari gol Argentina pada menit keenam, karena Heinze berhasil memaksimalkan umpan tendangan pojok Sebastian Veron. Sambil terbang, bek kiri tersebut menyundul dan mengarahkan si kulit bundar ke pojok kanan atas gawang sehingga bergetarluah jala Nigeria. 1-0 untuk tim Tango.
Keunggulan cepat ini membuat jalannya pertandingan semakin seru. Nigeria pun meningkatkan serangan untuk menyamakan kedudukan. Tetapi pasukan "Elang Super" besutan pelatih Lars Lagerback ini masih menemui jalan buntu untuk mengoyak jala Argentina.
Hingga menjelang turun minum, Argentina terus mendominasi permainan. Messi tetap menjadi momok bagi pertahanan Nigeria, karena aksi individu top skor Liga Spanyol tersebut sangat sulit diantisipasi, kecuali dengan melanggarnya sebelum dia masuk kotak penalti. Babak pertama tetap 1-0.
Di awal babak kedua, tempo permainan agak menurun. Meskipun demikian, Nigeria masih kesulitan mencari celah untuk menembus pertahanan Argentina.
Melihat kinerja barisan depannya tidak terlalu maksimal, Lagerback membuat pergantian pada menit ke-52. Victor Obinna ditarik keluar dan diganti oleh mantan striker Inter Milan, Obafemi Martins. Kemudian, pada menit ke-60 Chinedu Ogbuke digantikan oleh Peter Odemwingie. Meskipun demikian, belum ada perubahan yang mencolok dari Nigeria, dalam membangun serangan.
Pada menit ke-65, serangan balik Argentina sempat membuat kubu Nigeria ketar-ketir. Bagaimana tidak, ketika Tevez menggiring bola dari belakang hingga ke depan, ada tiga rekannya yang sudah menunggu, sehingga empat pemain Argentina mengepung dua pemain belakang Nigeria. Sayang, Messi yang menerima umpan Tevez, tidak sempurna mengeksekusi bola karena tendangan kaki kirinya melenceng di sisi kanan gawang.
Sontak, Maradona yang berada di pinggir lapangan langsung melompat untuk meluapkan kekecewaan. Padahal, pelatih yang tampil sangat parlente dengan jambang putih menghiasi wajah itu, tampaknya sudah memiliki harapan besar mereka bisa menggandakan keunggulan. Raut kekecewaan juga terlihat dari suporter Argentina, yang memenuhi stadion.
Sampai menit ke-90, kedua tim masih memiliki kesempatan mencetak gol. Tetapi, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai, tak ada gol tambahan dan skor tetap 1-0.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Argentina, dalam kampanye meraih gelar ketiga turnamen empat tahunan tersebut. Kini, mereka harus mempersiapkan diri menghadapi laga kedua melawan Korsel pada 17 Juni mendatang, sebelum bertemu Yunani di partai pamungkas penyisihan Grup B pada 23 Juni.
- Susunan pemain
Argentina: 22-Sergio Romero; 2-Martín Demichelis, 13-Walter Samuel, 6-Gabriel Heinze, 17-Jonas Gutierrez, 14-Javier Mascherano, 8-Juan Sebastian Veron (20-Maxi Rodriguez 74'), 9-Gonzalo Higuaín (19-Diego Milito 80'), 11-Carlos Tevez, 7-Angel Di María (4-Nicolas Burdisso 85'), 10-Lionel Messi.
Nigeria: 1-Vincent Enyeama, 6-Danny Shittu, 2-Joseph Yobo, 3-Taye Taiwo (12-Kalu Uche 74'), 17-Chidi Odiah, 20-Dickson Etuhu, 15-Lukman Haruna, 14-Sani Kaita, 18-Victor Obinna (9-Obafemi Martins 52'), 8-Yakubu Aiyegbeni, 19-Chinedu Ogbuke (11-Peter Odemwingie 60').
Gabriel Heinze menjadi pahlawan tim Tango dalam laga seru tersebut. Aksi heroik bek kiri ini, membuat Argentina unggul cepat pada menit keenam. Sambil terbang, Heinze mengarahkan bola umpan pojok, ke sudut kanan atas gawang Nigeria. Kiper Vincent Enyeama hanya terperangah melihat gawangnya kebobolan dalam tempo yang begitu singkat.
Gol Heinze ini mematahkan rekor gol tercepat di Afrika Selatan, yang sekitar satu jam sebelumnya diciptakan oleh bek Korea Selatan, Lee Jung-Soo. Lee mencetak gol pertama timnya pada menit ketujuh, sekaligus mengawali pesta Korsel atas Yunani, yang digasak 2-0.
Dengan demikian, Korsel dan Argentina menjadi tim pertama yang meraih kemenangan di Piala Dunia 2010 karena pada laga penyisihan Grup A yang berlangsung sehari sebelumnya, tak ada yang meraih kemenangan. Tuan rumah Afsel ditahan imbang 1-1 oleh Meksiko, serta Uruguay bermain kaca mata dengan Perancis. Dan, raihan tiga poin ini membuat Korsel untuk sementara memimpin Grup B, disusul Argentina.
Lionel Messi menjadi bintang pertandingan ini. Striker mungil Barcelona tersebut memperlihatkan sihirnya, yang membuat barisan belakang Nigeria kocar-kacir dalam mengantisipasi serangan.
Alhasil, ketika pertandingan memasuki usia 6 menit, Argentina sudah memimpin, yang didahului kontribusinya ketika melepaskan tendangan keras yang memaksa kiper Vincent Enyeama "terbang" untuk menepis bola, sehingga terjadi corner kick. Inilah awal dari gol Argentina pada menit keenam, karena Heinze berhasil memaksimalkan umpan tendangan pojok Sebastian Veron. Sambil terbang, bek kiri tersebut menyundul dan mengarahkan si kulit bundar ke pojok kanan atas gawang sehingga bergetarluah jala Nigeria. 1-0 untuk tim Tango.
Keunggulan cepat ini membuat jalannya pertandingan semakin seru. Nigeria pun meningkatkan serangan untuk menyamakan kedudukan. Tetapi pasukan "Elang Super" besutan pelatih Lars Lagerback ini masih menemui jalan buntu untuk mengoyak jala Argentina.
Hingga menjelang turun minum, Argentina terus mendominasi permainan. Messi tetap menjadi momok bagi pertahanan Nigeria, karena aksi individu top skor Liga Spanyol tersebut sangat sulit diantisipasi, kecuali dengan melanggarnya sebelum dia masuk kotak penalti. Babak pertama tetap 1-0.
Di awal babak kedua, tempo permainan agak menurun. Meskipun demikian, Nigeria masih kesulitan mencari celah untuk menembus pertahanan Argentina.
Melihat kinerja barisan depannya tidak terlalu maksimal, Lagerback membuat pergantian pada menit ke-52. Victor Obinna ditarik keluar dan diganti oleh mantan striker Inter Milan, Obafemi Martins. Kemudian, pada menit ke-60 Chinedu Ogbuke digantikan oleh Peter Odemwingie. Meskipun demikian, belum ada perubahan yang mencolok dari Nigeria, dalam membangun serangan.
Pada menit ke-65, serangan balik Argentina sempat membuat kubu Nigeria ketar-ketir. Bagaimana tidak, ketika Tevez menggiring bola dari belakang hingga ke depan, ada tiga rekannya yang sudah menunggu, sehingga empat pemain Argentina mengepung dua pemain belakang Nigeria. Sayang, Messi yang menerima umpan Tevez, tidak sempurna mengeksekusi bola karena tendangan kaki kirinya melenceng di sisi kanan gawang.
Sontak, Maradona yang berada di pinggir lapangan langsung melompat untuk meluapkan kekecewaan. Padahal, pelatih yang tampil sangat parlente dengan jambang putih menghiasi wajah itu, tampaknya sudah memiliki harapan besar mereka bisa menggandakan keunggulan. Raut kekecewaan juga terlihat dari suporter Argentina, yang memenuhi stadion.
Sampai menit ke-90, kedua tim masih memiliki kesempatan mencetak gol. Tetapi, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai, tak ada gol tambahan dan skor tetap 1-0.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Argentina, dalam kampanye meraih gelar ketiga turnamen empat tahunan tersebut. Kini, mereka harus mempersiapkan diri menghadapi laga kedua melawan Korsel pada 17 Juni mendatang, sebelum bertemu Yunani di partai pamungkas penyisihan Grup B pada 23 Juni.
- Susunan pemain
Argentina: 22-Sergio Romero; 2-Martín Demichelis, 13-Walter Samuel, 6-Gabriel Heinze, 17-Jonas Gutierrez, 14-Javier Mascherano, 8-Juan Sebastian Veron (20-Maxi Rodriguez 74'), 9-Gonzalo Higuaín (19-Diego Milito 80'), 11-Carlos Tevez, 7-Angel Di María (4-Nicolas Burdisso 85'), 10-Lionel Messi.
Nigeria: 1-Vincent Enyeama, 6-Danny Shittu, 2-Joseph Yobo, 3-Taye Taiwo (12-Kalu Uche 74'), 17-Chidi Odiah, 20-Dickson Etuhu, 15-Lukman Haruna, 14-Sani Kaita, 18-Victor Obinna (9-Obafemi Martins 52'), 8-Yakubu Aiyegbeni, 19-Chinedu Ogbuke (11-Peter Odemwingie 60').