Dari fakta yang ada, masyarakat Indonesia dinilai kecanduan pornografi. Ironisnya, mahasiswa dan anak sekolah menjadi konsumen terbesar situs maupun film esek-esek ini.
"Dari riset kami, di kota-kota yang banyak pelajar dan mahasiswanya justru yang paling banyak mengakses situs porno," ujar Ketua Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera, Peri Umar Farouk kepada detikcom, Selasa (15/6/2010) malam.
Peri menjelaskan urutan teratas adalah Yogyakarta, disusul Semarang, Medan dan Malang, baru Jakarta.
Kegemaran tersebut bisa dilihat dari statistik situs pencari google. Indonesia berada di urutan keempat dunia untuk kata pencarian sex atau seks. Selain itu Indonesia juga sering menduduki rangking nomor satu di situs-situs room chat berkamera khusus dewasa.
"Sejak 4 tahun terakhir, pengakses dari Indonesia juga sering mencari nama-nama idola seks dunia. Terutama dari Asia, seperti Miyabi, Rin Sakuragi dan nama-nama lainnya," terang dia.
Peri menambahkan, fakta lainnya, saat heboh rekaman porno antara politisi Yahya Zaini dan pedangdut Maria Eva beredar, tidak kurang dari 1,9 juta orang mencoba mengunduh video tersebut dalam sebulan.
"Bayangkan jika untuk mengunduh tersebut membutuhkan biaya Rp 1.000, kemudian dikali 1,9 juta. Maka jumlahnya Rp 1,9 miliar. Jumlah sebesar ini hanya untuk video porno," terang dia. (detik.com)
"Dari riset kami, di kota-kota yang banyak pelajar dan mahasiswanya justru yang paling banyak mengakses situs porno," ujar Ketua Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera, Peri Umar Farouk kepada detikcom, Selasa (15/6/2010) malam.
Peri menjelaskan urutan teratas adalah Yogyakarta, disusul Semarang, Medan dan Malang, baru Jakarta.
Kegemaran tersebut bisa dilihat dari statistik situs pencari google. Indonesia berada di urutan keempat dunia untuk kata pencarian sex atau seks. Selain itu Indonesia juga sering menduduki rangking nomor satu di situs-situs room chat berkamera khusus dewasa.
"Sejak 4 tahun terakhir, pengakses dari Indonesia juga sering mencari nama-nama idola seks dunia. Terutama dari Asia, seperti Miyabi, Rin Sakuragi dan nama-nama lainnya," terang dia.
Peri menambahkan, fakta lainnya, saat heboh rekaman porno antara politisi Yahya Zaini dan pedangdut Maria Eva beredar, tidak kurang dari 1,9 juta orang mencoba mengunduh video tersebut dalam sebulan.
"Bayangkan jika untuk mengunduh tersebut membutuhkan biaya Rp 1.000, kemudian dikali 1,9 juta. Maka jumlahnya Rp 1,9 miliar. Jumlah sebesar ini hanya untuk video porno," terang dia. (detik.com)