Perempuan muda itu bernama Rina Rezeki (18). Wajahnya ayu dan cantik, penampilannya anggun, sehingga mungkin banyak yang tak percaya bila Rina sempat melakukan aksi nekat yang nyaris merenggut nyawa seorang petugas kepolisian.
Informasi dihimpun Metro Banjar (Grup Tribunnews.com), anak baru gede (ABG) yang beralamat di Jalan Sultan Adam, Kadar Permai III RT 17, Banjarmasin Utara itu menabrak polisi pakai mobil sedan Mazda dan menyeretnya hingga ratusan meter di kawasan Jalan Gubernur Soebardjo, Lingkar Selatan, Banjarmasin Selatan, Sabtu (21/8/2010) pukul 16.00 Wita.
Tak hanya itu. Dalam pelariannya menghindari kejaran polisi lainnya, Rina bak driver balapan liar di film Fast and Furious yang terkenal itu. Dia tancap gas dan zig-zag menyalip mobil-mobil di jalan raya. Bahkan, saat memasuki kawasan Bandara Syamsudin Noor, dia sempat menyenggol mobil lain, namun tetap melaju dengan kecepatan tinggi.
Pelarian Rina dan pembantunya bernama Erna (40), berakhir di bandara itu. Brigadir Bakti yang mengejar dengan menumpang mobil orang yang kebetulan lewat di Jalan Gubernur Soebardjo berhasil menghentikan langkah perempuan berambut panjang tersebut. Rina dan Erna pun kemudian digiring ke Mapoltabes Banjarmasin.
Menurut penuturan Brigadir Bakti yang masih terpukul atas insiden tersebut, dia bersama tiga rekannya memburu Mazda warna biru metalik DA 33 YN, karena mendapat informasi bila
mobil tersebut beberapa kali dipakai buat transaksi narkoba.
"Jadi, kemarin sore kami intai sebelum akhirnya kami cegat di Jalan Gubernur Soebardjo," tutur Bakti.
Setelah mobil berhenti, lanjutnya, dia turun, sedangkan Brigadir Arnold Situmorang dan dua rekan lainnya masih duduk di sepeda motor. Saat Bakti mendekat, tiba-tiba mobil itu tancap gas, menabrak dan menyeret Arnold.
"Saya langsung lari sekuat tenaga mengejar mobil yang terus menyeret Arnold dan tak mau berhenti," tutur Bakti dengan suara bergetar seperti menahan emosi.
Bahkan, imbuh Bakti, dalam keadaan masih menyeret Arnold, mobil tersebut terus melaju dan sempat menyalip sebuah truk.
"Sampai menuruni jembatan Tatah Bangkal baru tubuh Arnold terlepas dar seretan mobil itu. Jadi kira-kira terseretnya sampai seratus meter lebih," ujar Bakti.
Mobil yang menabrak Arnold berhasil diamankan setelah sampai di Bandara Syamsudin Noor. Pengemudinya seorang perempuan bernama Rina dan bayinya serta pembantu Rina yang bernama Erna.
Selanjutnya Rina langsung dibawa ke Mapoltabes Banjarmasin dan hingga tadi malam dia menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit Laka Satlantas.
Kapolsekta Banjarmasin Selatan, AKP Wendi Otniel Simanjuntak menyebutkan kondisi Brigadir Arnold cukup parah. "Kedua pergelangan kakinya remuk dan kondisinya kritis. Untuk sementara penanganannya kami serahkan dulu ke Satlantas Poltabes Banjarmasin," kata Wendi.
Sementara itu, Kasatlantas Poltabes Banjarmasin, AKP I Kade Utama SIK mengatakan Rina menjadi tersangka atas tuduhan dengan sengaja menyebabkan orang lain luka berat.
"Info awal yang kami dapat, pengemudi itu merasa takut karena dikira yang mengadangnya bukan polisi, melainkan orang yang mau melakukan hal yang tidak diinginkan. Untuk kasus ini kami juga akan berkoordinasi dengan Satreskrim," terang Kade. (kompas.com)
Informasi dihimpun Metro Banjar (Grup Tribunnews.com), anak baru gede (ABG) yang beralamat di Jalan Sultan Adam, Kadar Permai III RT 17, Banjarmasin Utara itu menabrak polisi pakai mobil sedan Mazda dan menyeretnya hingga ratusan meter di kawasan Jalan Gubernur Soebardjo, Lingkar Selatan, Banjarmasin Selatan, Sabtu (21/8/2010) pukul 16.00 Wita.
Tak hanya itu. Dalam pelariannya menghindari kejaran polisi lainnya, Rina bak driver balapan liar di film Fast and Furious yang terkenal itu. Dia tancap gas dan zig-zag menyalip mobil-mobil di jalan raya. Bahkan, saat memasuki kawasan Bandara Syamsudin Noor, dia sempat menyenggol mobil lain, namun tetap melaju dengan kecepatan tinggi.
Pelarian Rina dan pembantunya bernama Erna (40), berakhir di bandara itu. Brigadir Bakti yang mengejar dengan menumpang mobil orang yang kebetulan lewat di Jalan Gubernur Soebardjo berhasil menghentikan langkah perempuan berambut panjang tersebut. Rina dan Erna pun kemudian digiring ke Mapoltabes Banjarmasin.
Menurut penuturan Brigadir Bakti yang masih terpukul atas insiden tersebut, dia bersama tiga rekannya memburu Mazda warna biru metalik DA 33 YN, karena mendapat informasi bila
mobil tersebut beberapa kali dipakai buat transaksi narkoba.
"Jadi, kemarin sore kami intai sebelum akhirnya kami cegat di Jalan Gubernur Soebardjo," tutur Bakti.
Setelah mobil berhenti, lanjutnya, dia turun, sedangkan Brigadir Arnold Situmorang dan dua rekan lainnya masih duduk di sepeda motor. Saat Bakti mendekat, tiba-tiba mobil itu tancap gas, menabrak dan menyeret Arnold.
"Saya langsung lari sekuat tenaga mengejar mobil yang terus menyeret Arnold dan tak mau berhenti," tutur Bakti dengan suara bergetar seperti menahan emosi.
Bahkan, imbuh Bakti, dalam keadaan masih menyeret Arnold, mobil tersebut terus melaju dan sempat menyalip sebuah truk.
"Sampai menuruni jembatan Tatah Bangkal baru tubuh Arnold terlepas dar seretan mobil itu. Jadi kira-kira terseretnya sampai seratus meter lebih," ujar Bakti.
Mobil yang menabrak Arnold berhasil diamankan setelah sampai di Bandara Syamsudin Noor. Pengemudinya seorang perempuan bernama Rina dan bayinya serta pembantu Rina yang bernama Erna.
Selanjutnya Rina langsung dibawa ke Mapoltabes Banjarmasin dan hingga tadi malam dia menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit Laka Satlantas.
Kapolsekta Banjarmasin Selatan, AKP Wendi Otniel Simanjuntak menyebutkan kondisi Brigadir Arnold cukup parah. "Kedua pergelangan kakinya remuk dan kondisinya kritis. Untuk sementara penanganannya kami serahkan dulu ke Satlantas Poltabes Banjarmasin," kata Wendi.
Sementara itu, Kasatlantas Poltabes Banjarmasin, AKP I Kade Utama SIK mengatakan Rina menjadi tersangka atas tuduhan dengan sengaja menyebabkan orang lain luka berat.
"Info awal yang kami dapat, pengemudi itu merasa takut karena dikira yang mengadangnya bukan polisi, melainkan orang yang mau melakukan hal yang tidak diinginkan. Untuk kasus ini kami juga akan berkoordinasi dengan Satreskrim," terang Kade. (kompas.com)