wandinews.com - ANGGOTA Komisi I DPR RI Teguh Juwarno menyatakan prihatin dengan dugaan bocornya data rahasia tentang Indonesia di luar negeri dan tersebar melalui internet.
"Kita sangat prihatin dengan bocornya informasi tentang Indonesia. Komisi I akan segera klarifikasi soal tersebut," kata Teguh di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Ia mengatakan, bocornya data-data rahasia tentang Indonesia yang kemudian dimiliki oleh Amerika Serikat di laman situs static.guim.co.uk membuktikan lemahnya inteligen nasional dan Sandi Yudha untuk mengamankan rahasia penting negara.
Karena itu, Komisi I akan mengklarifikasi bocornya informasi tersebut dengan mengundang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Kepala BIN Sutanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Komisi I akan klarifikasi soal kebocoran data tersebut kepada pemerintah. Ini menunjukkan lemahnya kinerja aparat intelijen kita untuk mengamankan informasi penting negara ini," kata Teguh, politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI.
Bocornya rahasia negara yang kemudian dimiliki oleh Amerika Serikat itu merupakan sebuah "warning" atau peringatan kepada Indonesia, khususnya kepada BIN dan Badan Sandi Negara.
"Kita minta agar semua dievaluasi kembali kenapa sampai bocor seperti itu. Rahasia negara kita dimiliki oleh negara lain sama artinya kita tidak memiliki kedaulatan lagi," ujar politisi dari PAN itu.
Ia juga meminta kepada Presiden Yudhoyono untuk secepatnya mengambil langkah-langkah terkait hal itu.
"Presiden Yudhoyono harus segera memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil langkah-langkah penting, salah satunya adalah dengan mengajukan protes kepada pemerintah AS yang telah menyusup terlalu jauh tentang Indonesia," kata dia.
Sebuah situs static.guim.co.uk berhasil membongkar data-data yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Dari data-data yang dimiliki oleh AS itu, terdapat data-data penting tentang Indonesia.
Menurut informasi tersebut, ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia. Ribuan data tentang Indonesia disusun Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Tak ada rincian isi dan hanya klasifikasi dokumen resmi biasa dari laporan resmi untuk Kongres AS tentang Indonesia itu. Hanya disebut, ada laporan berjudul "Congressional Research Service; Report RS21874" yang disusun Bruce Vaughn.
Analis soal Asia Tenggara dan Asia Selatan dari Divisi Hubungan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan ini, mengupas singkat hasil Pemilihan Umum 2004 di Indonesia. (wartakota)
"Kita sangat prihatin dengan bocornya informasi tentang Indonesia. Komisi I akan segera klarifikasi soal tersebut," kata Teguh di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Ia mengatakan, bocornya data-data rahasia tentang Indonesia yang kemudian dimiliki oleh Amerika Serikat di laman situs static.guim.co.uk membuktikan lemahnya inteligen nasional dan Sandi Yudha untuk mengamankan rahasia penting negara.
Karena itu, Komisi I akan mengklarifikasi bocornya informasi tersebut dengan mengundang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Kepala BIN Sutanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Komisi I akan klarifikasi soal kebocoran data tersebut kepada pemerintah. Ini menunjukkan lemahnya kinerja aparat intelijen kita untuk mengamankan informasi penting negara ini," kata Teguh, politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI.
Bocornya rahasia negara yang kemudian dimiliki oleh Amerika Serikat itu merupakan sebuah "warning" atau peringatan kepada Indonesia, khususnya kepada BIN dan Badan Sandi Negara.
"Kita minta agar semua dievaluasi kembali kenapa sampai bocor seperti itu. Rahasia negara kita dimiliki oleh negara lain sama artinya kita tidak memiliki kedaulatan lagi," ujar politisi dari PAN itu.
Ia juga meminta kepada Presiden Yudhoyono untuk secepatnya mengambil langkah-langkah terkait hal itu.
"Presiden Yudhoyono harus segera memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil langkah-langkah penting, salah satunya adalah dengan mengajukan protes kepada pemerintah AS yang telah menyusup terlalu jauh tentang Indonesia," kata dia.
Sebuah situs static.guim.co.uk berhasil membongkar data-data yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Dari data-data yang dimiliki oleh AS itu, terdapat data-data penting tentang Indonesia.
Menurut informasi tersebut, ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia. Ribuan data tentang Indonesia disusun Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Tak ada rincian isi dan hanya klasifikasi dokumen resmi biasa dari laporan resmi untuk Kongres AS tentang Indonesia itu. Hanya disebut, ada laporan berjudul "Congressional Research Service; Report RS21874" yang disusun Bruce Vaughn.
Analis soal Asia Tenggara dan Asia Selatan dari Divisi Hubungan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan ini, mengupas singkat hasil Pemilihan Umum 2004 di Indonesia. (wartakota)