Menstruasi merupakan satu siklus yang terjadi setiap bulannya pada kaum perempuan sebelum mengalami menopause. Tapi selain manusia, ternyata ada pula mamalia betina lain yang juga mengalami menstruasi.
Pada dasarnya, hanya manusia dan kera besar (gorila, orangutan, simpanse dan bonobo) yang benar-benar menunjukkan siklus menstruasi. Tapi sebenarnya mamalia lain juga mengalami menstruasi. Hanya saja, menstruasi pada mamalia lain tidak seperti menstruasi pada manusia.
Dilansir dari Madsci, beberapa spesies yang mengalami menstruasi yaitu monyet, lemur, kuda, kerbau, jerapah, zebra, badak, kucing, anjing, tikus pohon, gajah, landak dan serigala.
Pada manusia, proses luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan ditandai dengan pendarahan yang biasanya berlangsung 3 sampai 7 hari. Rata-rata selama menstruasi manusia kehilangan 10-80 mL darah.
Pada manusia, siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Sedangkan pada kera besar siklus menstruasi tergolong teratur. Panjang siklus menstruasi bervariasi, rata-rata 29 hari pada orangutan dan 37 hari pada simpanse.
Tidak seperti manusia dan kera besar, pada mamalia lain proses menstruasi bisa dikatakan ‘diam-diam’, karena proses peluruhan dinding rahim (endometrium) yang ditandai dengan pendarahan justru tidak terlihat secara eksternal atau kasat mata.
Saat tidak terjadi pembuahan, rahim akan menyerap dinding rahim sehingga tidak terjadi pendarahan. Ada beberapa memalia yang mengalami pendarahan, tetapi pendarahan tersebut tergolong ringan dan sangat singkat, sehingga banyak manusia yang tidak mengetahuinya. Mamalia lain juga tidak mengalami menstruasi rutin setiap bulan, tetapi hanya beberapa kali dalam setahun.