Banyaknya kasus penipuan untuk mendapatkan SIM (surat izin mengemudi) membuat pihak berwenang di kota New York, Amerika Serikat (AS) menggunakan teknologi pemindai yang mampu mengenali wajah di foto dan membandingkannya dengan wajah asli.
Kota New York menambah deretan kota-kota di 30 negara lainnya yang menggunakan teknologi mutakhir ini. Perangkat yang rencananya akan terpasang di Department of Motor Vehicles New York ini diklaim dapat menjadi alat yang ampuh untuk membuka kedok para pencuri identitas.
Perangkat yang sama sejatinya sudah digunakan terlebih dahulu oleh negeara bagian Indiana, AS. Negara yang dulunya terkenal sebagai tempat yang mudah untuk
memalsukan SIM itu menggunakan alat pemindai wajah itu sejak tahun 2008.
"Pada 2009 terdapat 2.200 kasus penipuan SIM, kini hanya 451 kasus," tukas Indiana Bureau of Motor Vehicles Deputy Commissioner, Dennis Rosebrough. "Alat ini benar-benar ampuh. Sekarang sangat sulit untuk mendapatkan SIM palsu di Indiana," tambahnya.
Seperti dikutip detikINET dari The Washington Times, Selasa (10/8/2010), cara bekerja alat pemindai tersebut bisa dikatakan sederhana namun ampuh. Yaitu dengan memeriksa foto digital kemudian membandingkan struktur tulang wajah pada orang yang akan diperiksanya. (detik.com)
Kota New York menambah deretan kota-kota di 30 negara lainnya yang menggunakan teknologi mutakhir ini. Perangkat yang rencananya akan terpasang di Department of Motor Vehicles New York ini diklaim dapat menjadi alat yang ampuh untuk membuka kedok para pencuri identitas.
Perangkat yang sama sejatinya sudah digunakan terlebih dahulu oleh negeara bagian Indiana, AS. Negara yang dulunya terkenal sebagai tempat yang mudah untuk
memalsukan SIM itu menggunakan alat pemindai wajah itu sejak tahun 2008.
"Pada 2009 terdapat 2.200 kasus penipuan SIM, kini hanya 451 kasus," tukas Indiana Bureau of Motor Vehicles Deputy Commissioner, Dennis Rosebrough. "Alat ini benar-benar ampuh. Sekarang sangat sulit untuk mendapatkan SIM palsu di Indiana," tambahnya.
Seperti dikutip detikINET dari The Washington Times, Selasa (10/8/2010), cara bekerja alat pemindai tersebut bisa dikatakan sederhana namun ampuh. Yaitu dengan memeriksa foto digital kemudian membandingkan struktur tulang wajah pada orang yang akan diperiksanya. (detik.com)