wandinews.com - Pernahkah Anda menyaksikan pertunjukan illusionis David Coperfield yang dapat terbang/melayang di udara? Mungkin Anda menyaksikan secara langsung atau melihat melalui siaran televisi. Bagi yang sudah pernah menyaksikannya mungkin akan kagum akan kehebatan Sang Master Ilusionis yang dapat terbang tanpa bantuan alat apa pun.
Mungkin juga akan timbul banyak pertanyaan atau dugaan terhadap fenomena tersebut. Ah, pasti David memakai alat rahasia yang disembunyikan. Atau mungkin penonton sudah dihipnotis dan dikelabui matanya, dan sebagainya. Dugaan dan sangkaan Anda sah-sah saja, namun sekarang fenomena manusia bisa melayang di udara sudah dapat dijelaskan secara Fisika atau secara ilmiah. Dan hal itu ternyata tidak ada hubungannya dengan ilmu mistis, magic atau sesuatu berbau klenik.
Ratusan siswa dari Asia, sebagian besar asal Indonesia, yang mengikuti Asian Science Camp di Sanur, Bali dihadapkan pada tantangan memecahkan fenomena mistis secara logis melalui ilmu fisika. Fenomena mistis tersebut seperti kemampuan manusia melawan gravitasi dengan melayang di udara tanpa media apapun, yang ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
Mereka disuguhkan peragaan langsung rahasia ilmu fisika melalui enam orang bermeditasi dan keenamnya kemudian bisa lompat melayang di udara walau hanya beberapa detik. Walau menghasilkan kekaguman dan hampir tidak masuk akal, ternyata semua ada penjelasan teori dan logikanya menggunakan ilmu fisika.
"Keadaan seseorang dapat melayang di udara karena mengalami yang disebut transcendental meditation (TM). Dalam tubuh mereka telah terjadi kinerja otak yang koheren, sehingga dapat melayang," ujar ahli TM Regianto. Ahli TM lainnya, I Wayan Sutrisna, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat masuk akal dan dapat dijelaskan melalui teori fisika "Meissner Effect" atau teori tentang ketahanan dengan koherensi.
Dalam teori "Meisnner Effect", terbukti elektron yang disorder atau tidak beraturan dapat dengan mudah ditembus medan magnet. Sedangkan elektron yang koheren, tidak dapat ditembus medan magnet.
"Inilah mengapa pikiran yang koheren dapat menangkal energi negatif dan tubuh kita bisa melayang di udara atau Yogic Flying," katanya.
Dijelaskan, dengan TM seseorang akan memancarkan energi positif, yang secara tidak langsung merangsang zat seretonin dalam tubuh yang membantu menjadi bahagia. Dalam TM Sidi, melayangkan tubuh bukanlah tujuan utama, tetapi yang dikehendaki adalah keselarasan dalam berpikir dan kesehatan tubuh.
"Bahkan dampak positif tersebut tidak hanya dapat dirasakan orang yang bermeditasi tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya," tambah Sutrisna. (kaskus)
Mungkin juga akan timbul banyak pertanyaan atau dugaan terhadap fenomena tersebut. Ah, pasti David memakai alat rahasia yang disembunyikan. Atau mungkin penonton sudah dihipnotis dan dikelabui matanya, dan sebagainya. Dugaan dan sangkaan Anda sah-sah saja, namun sekarang fenomena manusia bisa melayang di udara sudah dapat dijelaskan secara Fisika atau secara ilmiah. Dan hal itu ternyata tidak ada hubungannya dengan ilmu mistis, magic atau sesuatu berbau klenik.
Ratusan siswa dari Asia, sebagian besar asal Indonesia, yang mengikuti Asian Science Camp di Sanur, Bali dihadapkan pada tantangan memecahkan fenomena mistis secara logis melalui ilmu fisika. Fenomena mistis tersebut seperti kemampuan manusia melawan gravitasi dengan melayang di udara tanpa media apapun, yang ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
Mereka disuguhkan peragaan langsung rahasia ilmu fisika melalui enam orang bermeditasi dan keenamnya kemudian bisa lompat melayang di udara walau hanya beberapa detik. Walau menghasilkan kekaguman dan hampir tidak masuk akal, ternyata semua ada penjelasan teori dan logikanya menggunakan ilmu fisika.
"Keadaan seseorang dapat melayang di udara karena mengalami yang disebut transcendental meditation (TM). Dalam tubuh mereka telah terjadi kinerja otak yang koheren, sehingga dapat melayang," ujar ahli TM Regianto. Ahli TM lainnya, I Wayan Sutrisna, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat masuk akal dan dapat dijelaskan melalui teori fisika "Meissner Effect" atau teori tentang ketahanan dengan koherensi.
Dalam teori "Meisnner Effect", terbukti elektron yang disorder atau tidak beraturan dapat dengan mudah ditembus medan magnet. Sedangkan elektron yang koheren, tidak dapat ditembus medan magnet.
"Inilah mengapa pikiran yang koheren dapat menangkal energi negatif dan tubuh kita bisa melayang di udara atau Yogic Flying," katanya.
Dijelaskan, dengan TM seseorang akan memancarkan energi positif, yang secara tidak langsung merangsang zat seretonin dalam tubuh yang membantu menjadi bahagia. Dalam TM Sidi, melayangkan tubuh bukanlah tujuan utama, tetapi yang dikehendaki adalah keselarasan dalam berpikir dan kesehatan tubuh.
"Bahkan dampak positif tersebut tidak hanya dapat dirasakan orang yang bermeditasi tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya," tambah Sutrisna. (kaskus)