wandinews.com - Selama 18 menit pada bulan April lalu, 15% lalu lintas internet tiba-tiba mengarah ke China. Namun, masalah ini motifnya masih tidak jelas termasuk efek yang ditimbulkan.
Wakil presiden McAfee Dimitri Alperovitch mengungkapkan hal itu seperti seperti dikutip dari Times. Pembajakan ini menjadi mungkin karena bagaimana operasi telekomunikasi global bisa berjalan, yakni kepercayaan.
Data yang mengalir di internet menggunakan jalur yang dianggap paling cepat dan paling efisien. Pada 8 April, China Telecom mengatakan pada dunia bahwa jaringan Internet Service Providers (ISO) mereka terbaik menyangkut lalu lintas data. Hasilnya data dengan besaran terrabytes dapat dikirim melalui jaringan China, bahkan jika pengirim atau penerimanya berasal dari Amerika Serikat.
Kejadian ini beberapa kali muncul setiap tahun, kata Alperovitch. Apa yang membuat peristiwa ini unik adalah fakta bahwa China Telecom bisa menyerap sejumlah besar data dan mengirimkannya kembali tanpa ada gangguan. Dalam kasus terakhir, data mencapai jalan buntu dan pengguna tidak dapat terkoneksi.
Meskipun beberapa data yang dibajak dari jaringan Amerika, Jepang dan Australia namun pemerintah AS mengatakan bahwa situasi itu tidak memberi gangguan apapun. Hal itu karena jaringan Militer AS telah dienkripsi. Masih belum jelas apakah ini disebabkan oleh pemerintah China atau tidak. Kedubes China di Washington mengatakan berita ini sebagai informasi yang tak punya dasar. (inilahCom)
Wakil presiden McAfee Dimitri Alperovitch mengungkapkan hal itu seperti seperti dikutip dari Times. Pembajakan ini menjadi mungkin karena bagaimana operasi telekomunikasi global bisa berjalan, yakni kepercayaan.
Data yang mengalir di internet menggunakan jalur yang dianggap paling cepat dan paling efisien. Pada 8 April, China Telecom mengatakan pada dunia bahwa jaringan Internet Service Providers (ISO) mereka terbaik menyangkut lalu lintas data. Hasilnya data dengan besaran terrabytes dapat dikirim melalui jaringan China, bahkan jika pengirim atau penerimanya berasal dari Amerika Serikat.
Kejadian ini beberapa kali muncul setiap tahun, kata Alperovitch. Apa yang membuat peristiwa ini unik adalah fakta bahwa China Telecom bisa menyerap sejumlah besar data dan mengirimkannya kembali tanpa ada gangguan. Dalam kasus terakhir, data mencapai jalan buntu dan pengguna tidak dapat terkoneksi.
Meskipun beberapa data yang dibajak dari jaringan Amerika, Jepang dan Australia namun pemerintah AS mengatakan bahwa situasi itu tidak memberi gangguan apapun. Hal itu karena jaringan Militer AS telah dienkripsi. Masih belum jelas apakah ini disebabkan oleh pemerintah China atau tidak. Kedubes China di Washington mengatakan berita ini sebagai informasi yang tak punya dasar. (inilahCom)