Peristiwa gempa dan tsunami Mentawai merupakan bencana yang sangat serius. Ironisnya informasi terjadinya bencana malah diterima lebih dulu oleh Jerman.
Sutopo Purwo Nugroho, Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan beberapa alat di sepanjang pantai selatan Sumatera di antaranya memang milik Jerman.
"Saat terjadi tsunami, alat peringatan memberi informasi terlebih dahulu ke Jerman baru ke BMKG. Ini yang membuat informasi menjadi sangat terlambat," ujar Sutopo menyayangkan.
Meskipun bencana tsunami ini baru disadari esok harinya, BNPB mengatakan mereka sudah bekerja sangat optimal.
Lembaga itu mengalami banyak kendala di antaranya minim alat komunikasi, rendahnya koordinasi, serta kejadian yang berlangsung malam hari.
Bencana tsunami di Mentawai sendiri akibat gempa 7,2 SR yang terjadi di kedalaman 10 kilometer pada 25 Oktober 2010 pukul 21.25 waktu setempat. (inilahcom)
Sutopo Purwo Nugroho, Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan beberapa alat di sepanjang pantai selatan Sumatera di antaranya memang milik Jerman.
"Saat terjadi tsunami, alat peringatan memberi informasi terlebih dahulu ke Jerman baru ke BMKG. Ini yang membuat informasi menjadi sangat terlambat," ujar Sutopo menyayangkan.
Meskipun bencana tsunami ini baru disadari esok harinya, BNPB mengatakan mereka sudah bekerja sangat optimal.
Lembaga itu mengalami banyak kendala di antaranya minim alat komunikasi, rendahnya koordinasi, serta kejadian yang berlangsung malam hari.
Bencana tsunami di Mentawai sendiri akibat gempa 7,2 SR yang terjadi di kedalaman 10 kilometer pada 25 Oktober 2010 pukul 21.25 waktu setempat. (inilahcom)