Setelah menutup lima pabrik di Jepang, Juli 2010, Yamaha kembali melakukannya di Palau-Solita i Plegamans, sebelah utara Barcelona, Spanyol, akibat dari imbas krisis keuangan 2008. Untuk pasar sepeda motor di Negeri Matador akan disuplai dari pabrik Saint-Quentin, Perancis.
Langkah merek garputala ini membuat perusahaan harus merumahkan 420 karyawan di pabrik yang mampu memproduksi 130.000 unit sepeda motor per tahun. Tahun lalu saja, pabrik cuma memproduksi 96.000 unit. "Di seluruh dunia dan Eropa kondisinya serupa, tercatat penurunan penjualan yang memaksa Yamaha untuk mengambil langkah restrukturisasi kapasitas industrinya," ujar Yamaha seperti dikutip AFP.
Tahun ini, selain menutup pabrik, Yamaha tetap melanjutkan remunerasi berupa penurunan gaji direksi yang sudah dilakukan sejak 2010. Secara bertahap, bayaran petinggi Yamaha dipangkas sampai 15-30 persen per bulan dan tidak memberi bonus tahunan.
"Pengurangan gaji pada level direksi tetap berjalan periode Januari-Juni 2011, kemudian dievaluasi lagi kelanjutannya," jelas Yamaha.
Yamaha juga menciptakan dua wilayah utama yang menjadi fokus utama di bisnis sepeda motor global. Unit bisnis pertama meliputi Asia, China, Amerika Selatan dan Tengah. Unit kedua meliputi, Eropa, Amerika Utara, Oceania, dan Jepang.
Kedua wilayah ini akan digarap serius dengan mempersiapkan beberapa divisi khusus antara lain, Divisi Perencanaan Bisnis, Divisi Perencanaan Biaya, Divisi Pemasaran dan Penjualan Asia dan Divisi Pemasaran dan Penjualan China dan Amerika Selatan dan Tengah.