Aksi mogok yang dilakukan buruh pabrik Honda Motorcycle & Scooter India (HMSI)—agen tunggal pemegang merek motor Honda di India—membuat kapasitas produksi harian turun hingga 60 persen menjadi 2.000 unit, dari 5.000 unit. Kondisi ini berpotensi mengancam rencana investasi jangka panjang yang akan dilakukan prinsipal merek berlambang sayap itu di Negeri Bollywood.
"Jika aksi mogok terus berlanjut, kami tak punya pilihan lain selain membekukan investasi untuk fase ekspansi selanjutnya. Kami di sini untuk bisnis, bukan konfrontasi," ujar NK Rattan, Head of Sales and Marketing HMSI, seperti dikutip kantor berita AP. Rattan melanjutkan, HMSI terpaksa menghentikan pesanan dari konsumen. Pasalnya, inden semua produk sudah mencapai 100.000 unit.
Pada awal investasinya, Honda sudah menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan serikat pekerja. Perihal minimnya gaji, menurut jadwal hal itu akan ditinjau ulang akhir tahun ini.
"Kami sudah memiliki kesepakatan perjanjian tripartit antara manajemen, pekerja, dan pemerintah. Perjanjian ini seharusnya bisa mencegah langkah serikat pekerja agar tidak melakukan hal yang bertentangan. Namun, mereka sudah melanggarnya sejak tiga tahun belakangan. Para pekerja meminta kenaikan gaji bulanan hingga 40 persen. Dari skala dan ukuran operasi kami, hal tersebut tak mungkin dipenuhi," papar Rattan.
HMSI, lanjut Rattan, akan menambah investasi senilai 3 miliar hingga 4 miliar rupee (sekitar Rp 817,5 miliar) untuk empat tahun ke depan. Suntikan dana tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Meski kami terus melakukan negosiasi dengan para pekerja, kami juga mencoba menjajaki pihak pengadilan tinggi, Punjap dan Haryan High Court, yang memanggil serikat pekerja terkait masalah ini pada 15 Oktober," lanjut Rattan.
HMSI sudah merencanakan untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi 1,5 juta unit per tahun pada akhir 2010, dari sebelumnya 1,07 juta unit pada Maret 2009. Pabrikan juga berencana memperkenalkan produk dengan kapasitas mesin 100 cc pada akhir tahun fiskal. Selain itu, penjualan tahun ini ditargetkan 1,25 juta unit atau naik 18 persen.