Sengatan krisis ekonomi yang menyakitkan telah memaksa Honda Motor Co (HMC) mengambil langkah. Prinsipal mobil Honda itu mempertimbangkan kembali rencana untuk ekspansi ke luar negeri, termasuk membekukan peningkatan kapasitas produksi di Turki dan menunda perkenalan pabrik kedua di India, paling lama satu tahun. Demikian dikutip Nikkei, Rabu (3/12).
Selain itu, Honda juga sudah mengurangi jumlah produksinya di rumahnya (Jepang), juga yang di Amerika dan Eropa. Sekarang penyunatan itu sudah menyebar ke seantero dunia. Keputusan lainnya, pengoreksian kembali rencana investasi Rp 167 miliar (dengan kurs Rp 12.000 per dollar AS) yang semula untuk mendongkrak kapasitas produksi Honda Civic di Turki sekitar 26% (63 ribu unit) dan kendaraan kecil lainnya di Rusia yang permintaannya mulai adem sejak Oktober lalu.
Kebijakan lainnya, HMC juga membenahi manajemen, termasuk meniadakan karyawan baru yang semula sudah direncanakan akan menambah 500 karyawan. Perusahaan akan mengevaluasi tren pasar untuk memulai suatu proyek.
Ditambahkan, pabrik kedua di India dengan kapasitas produksi 60.000 unit semula akan diresmikan 2010. Sesuai kebijakan prinsipal, pelaksanaannya baru dilakukan pada 2011 atau sesudahnya.
Padahal, pasar mobil baru di negeri yang baru dilanda peristiwa Mumbai berdarah itu terjun sampai 72% di Oktober, yang terkena adalah Honda City dan Civic.
Puncak dari segalanya, pabrik Honda pertama di India, yang bisa memproduksi 100.000 unit setiap tahun, hanya bisa memenuhi kebutuhan 60%. "Pokoknya, untuk tahun fiskal 2009 kami akan menekan tajam untuk investasi dari anggaran tahun 2008 sebesar Rp 92,3 triliun," kata seorang senior di HMC.