Sama seperti mobil, para prinsipal sepeda motor di dunia kini juga tengah mengalihkan teknologi konvensional berbahan bakar minyak ke listrik. Berdasarkan hasil penelitian perusahaan riset dunia, Pike Research atau PR, tercatat 466 juta sepeda motor dan skuter listrik akan terjual dari 2010 hingga 2016.
"Dari kajian demografi dan ekonomi, potensi pasar motor listrik sangat besar di dunia. Di sejumlah negara, kendaraan ini akan menjadi mesin penggerak sektor riil sekaligus sebagai sinyal perubahan perilaku konsumen baru dari motor konvensional ke listrik," ujar Dave Hurst, salah seorang analis industri, seperti dikutip autoevolution.com, Selasa (16/2/2010).
Dari hasil penelitan PR, pasar motor di wilayah Asia Pasifik dan China akan mendominasi penyerapan produk motor di dunia. Dari angka penjualan, kawasan tersebut menguasai lebih dari 96 persen pangsa pasar motor di seluruh dunia dalam enam tahun ke depan. Bahkan sebuah prediksi menunjukkan bahwa 56 persen pasar akan didominasi oleh produk sepeda listrik, diikuti motor listrik 43 persen, dan skuter listrik 1 persen. Meski aktivitas produksi sejumlah produsen belum terlihat saat ini, hambatan terbesar yang harus dihadapi produsen adalah distribusi.
"Banyak perusahaan manufaktur terus bekerja dengan rajin untuk memperluas jaringan dealer, penjualan ritel, hingga merambah dunia on-line. Tujuannya, meningkatkan penjualan sekaligus layanan purnajual," sebut hasil penelitian tersebut.
Dengan analisis tersebut, kampanye penghematan penggunaan bahan bakar tergantikan akan semakin luas, bahkan akan menyentuh segala lapisan masyarakat, termasuk pengguna motor yang sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Ujung-ujungnya, bukan mobil tanpa suara saja yang bakal seliweran di jalan, melainkan juga motor listrik yang hening.
