Kamis, 20 Desember 2012

Terapi Jiwa Tercipta Saat Memasak

Bagi sebagian wanita menghabiskan waktu di dapur bukanlah hal yang menyenangkan. Bau bawang, tangan kotor, dan bau asap kerap menjadi penilaian negatif. Melansir Times of India, ternyata memasak tak hanya menjadi kegiatan dapur atau rutinitas wajib ibu saja, tapi juga sebagai terapi jiwa. Berikut ini adalah terapi jiwa yang mungkin Anda peroleh dari dalam dapur:



1. Penyaluran kemarahan

Bingung mencari pelampiasan? Menguleni adonan roti hingga kalis bisa menjadi solusi obat kemarahan yang Anda rasakan. Menarik, memukul dan membanting adonan akan menjadi penyaluran emosi yang baik, tanpa harus menyakiti orang sekitar. Hawa panas saat memasak juga dapat menurunkan amarah seseorang. Banyaknya keringat yang keluar akan membawa hawa dingin dalam tubuh usai memasak.


2. Luapan air mata

Rasa sakit hati dan kesal takkan usai dengan air mata. Meski ingin menangis, tak semua orang dapat mengeluarkan air mata dengan mudahnya. Hal ini mungkin karena anggapan bahwa orang yang menangis adalah orang yang lemah atau cengeng. Mengiris bawang merah saat emosi tinggi akan membantu seseorang untuk mengeluarkan air mata. Luapan air mata akan meredakan emosi dan meberikan perasaan tenang pada seseorang.


3. Kebersamaan

Memasak bersama dengan pasangan di dapur tak hanya menjadi momen indah, tapi juga ungkapan cinta. Kegiatan yang sering dilakukan bersama akan menimbulkan perasaan saling membutuhkan.
◄ Newer Post Older Post ►