Sabtu, 17 Maret 2012

Tips Hindari Penipuan di Situs Jejaring Sosial

Keberadaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat membantu kita melacak teman yang sudah lama tidak bertemu atau melacak keberadaan keluarga jauh. Namun, situs jejaring dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan penipuan.

Pemalsuan identitas merupakan masalah besar di dunia jejaring sosial. Anda bisa saja menjadi korban. Mungkin ada seseorang di luar sana yang mengaku sebagai teman. Mungkin ada teman yang mengaku sebagai orang lain. Atau bahkan mungkin ada seseorang yang mengaku sebagai diri Anda sendiri.

Memalsukan ID (akun) di situs jejaring sosial tidak terlalu sulit. Namun, potensi kerusakan yang ditimbulkannya bisa berbahaya. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan agar terhindar dari aksi penipuan (scam) di situs jejaring sosial:

1. Atur settingan privasi Anda, sehingga informasi yang Anda posting hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang berhak melihatnya saja. Camkan dalam pikiran Anda bahwa area situs jejaring sosial yang bersifat pribadi dan yang bersifat publik itu berbeda.

2. Jangan sembarangan mengklik setiap link yang muncul atau yang Anda terima. Waspadai link yang dipersingkat (URL shortened) dan hapus atau abaikan hal-hal apapun yang tidak dapat Anda identifikasi.

3. Jangan pernah mentransfer uang atau mengatur segala jenis transaksi keuangan melalui jejaring sosial. Jika ada seorang teman meminta bantuan, hubungi dahulu orang tersebut melalui telepon sebelum bertindak.

4. Aplikasi seperti kuis, game, atau aplikasi gratis tidak selalu aman. Jika Anda diminta untuk memberikan informasi pribadi agar bisa memenangkan hadiah, seperti nomor telepon atau tanggal lahir, abaikan pesan tersebut dan segera tutup aplikasinya.
5. Ganti password Anda secara teratur, dan pastikan Anda menggunakan password yang berbeda untuk layanan jejaring sosial dengan yang Anda gunakan untuk online banking.

6. Jangan menanggapi pesan pop-up yang mengajak Anda untuk bertemu teman baru atau menyuruh Anda melakukan tindakan yang tidak biasanya.

7. Jika Anda menjadi korban pelecehan atau penipuan online (scam), simpan bukti-bukti dan informasi lain yang relevan. Anda mungkin akan membutuhkannya jika mau melapor ke pihak berwajib.




(Sumber: The Online Mom/Internet Sehat/DOR)
◄ Newer Post Older Post ►