Minggu, 04 Maret 2012

Tradisi

Karapan sapi madura
pertama mendengar kalimat itu, tanpa pikir panjang pun pikiran kita langsung tertuju kepada suatu tempat di sebelah timur laut Jawa Timur. karena di sana lah asal muasal dan lahirnya karapan sapi. pulau madura sebagai tempat asal dan perkembangan budaya karapan sapi madura ini. awal mula acara yang lebih bersifat ke adat istiadatan tersebut secara tertulis tidak ada yang begitu jelas secara detail. akan tetapi jika di lihat dari sumber lisan,menurut berita ada beberapa versi sumber di mana karapan sapi ini bisa muncul ke permukaan masyarakat madura hingga sampai menjadi budaya khas madura yang kita kenal saat ini. karapan sapi tradisi khas madura, asal muasal sejarah karapan sapi madura, acara karapan sapi ini muncul karena untuk penyebaran agama Islam di tanah Maduran. sumber lain juga mengatakan, karapan sapi ini sudah ada dan di kenal sejak zaman dulu secara turun temurun. selain itu pula dapat kita ketahui bahwa Kerapan Sapi pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi, Sumenep pada abad 13. yang awalnya hanya memanfaatkan tenaga sapi-sapi tersebut sebagai pengolah sawah semata. karena di anggap mempunyai hasil yang bagus, dengan cara menggunakan sapi untuk membajak tanah-tanahnya sehingga tumbuh subur. karapan sapi pun mulai populer dan berkembang di seluruh tanah madura.

karapan sapi hingga kini menjadi salah satu tradisi khas madura yang di adakan setiap bulan agustus dan september, acara karapan sapi biasanya di adakan di beberapa tempat di madura. Selain itu acara karapan sapi di sebut juga sebagai pertandingan bisa juga adu gengsi masyarakat madura yang nantinya acara tersebut berujung di babak final adu cepat pada minggu akhir di bulan tersebut (akhir September atau Oktober) jika anda ingin menyaksikannya anda bisa langsung menuju ke kota Pamekasan-madura. acara adat karapan sapi ini di nilai cukup bergengsi karena para peserta saling memperebutkan Piala Bergilir Presiden dalam pertandingannya.

Karapan Sapi Madura lantas apakah karapan sapi tersebut, apakah hanya adu balap liar yang di tunggangi dan yang cepat menjadi juara! Karapan sapi tidak bias di katakana begitu saja, seperti yang harus kita ketahui, acara karapan sapi bukan hanya merupakan pesta rakyat yang di gelar secara rutin dari tahun ke tahun semata bagi masyarakat madura, karapan sapi juga tidak bisa di katakan hanya sebagai tradisi yang dilaksanakan sejak dulu kala yang di lakukan secara terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya seperti yang ada saat ini. Karapan sapi adalah sebuah prestise kebanggaan tersendiri yang akan mengangkat martabat di bagi masyarakat madura. itulah sering juga karapan sapi di sebut juga sebagai Ajang Adu Gengsi Rakyat Madura.

Karapan Sapi merupakan Pesta Rakyat Madura Budaya adat karapan sapi, dalam ajang perlombaan tak hanya satu, dua cara dari banyaknya para peserta yang mengikuti perlombaan ini agar sapinya berlari dengan cepat dan akhirnya menjadi pemenang. biasanya mereka sampai melukai sapi-sapi tersebut di bagian tubuh belakang, dengan harapan sapi sapinya dapat lari dengan kencang. perlu anda ketahui juga, tindakan melukai sapi bukanlah budaya asli dari Karapan sapi yang selama ini anda ketahui. hal semacam itu memang ada dan bahkan di setiap kegiatan macam apa pun dan sulit di ubah oleh kebanyakan masyarakat. tak luput dari peringatan pemerintah pun agar mereka tidak melakukan dan menyiksa sapi-sapi yang di ikutkan dalam ajang tersebut.

Macam Jenis Karapan Sapi Di Madura Ternyata karapan sapi juga mempunyai beberapa macam, pikirku cuma satu, ya yang biasa di tampilkan itu, apa saja macamnya? Yuk kita simak! 1. Kerap jar-ajaran (kerapan latihan) Kerapan jar-jaran adalah kerapan yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi pacuan sebelum diturunkan pada perlombaan yang sebenarnya. 2. Kerap Keni’ (kerapan kecil) Kerapan Keni biasanya pesertanya hanya di ikuti oleh satu kecamatan saja. Karena kerap keni ini tergolong dalam perlombaan kecil jarak tempuhnya pun juga juga tidak terlalu jauh, sekitar 110 meter dan diikuti oleh sapi-sapi kecil yang belum terlatih. 3. Kerap Raja (kerapan besar) Perlombaan yang sering juga disebut kerap Negara, perlombaan ini biasanya diadakan di ibukota kabupaten pada hari Minggu. Panjang lintasan balapnya sekitar 120 meter dan pesertanya adalah para juara kerap keni. 4. Kerap Onjangan (kerapan undangan) Kerap onjangan adalah pacuan khusus yang para pesertanya adalah undangan dari suatu kabupaten yang menyelenggarakannya. Kerapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu. 5. Kerap Karesidenen (kerapan tingkat karesidenan/ gubeng) Kerap Karesidenen adalah kerapan besar yang diikuti oleh juara-juara kerap dari empat kabupaten di Madura. Kerap karesidenan diadakan di Kota Pamekasan, Kerap Karesidenen merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim kerapan.(idblognetwork)

Wiwitan, Tradisi Sambut Panen
indosiar.com, Sleman - (Rabu, 07.03.2012) Indonesia memang negara yang kaya budaya. Banyak sekali tradisi yang dilakukan berkaitan dengan momen penting ada yang berkaitan dengan kelahiran termasuk juga soal panen. Kalau panen tiba diberbagai daerah ada cara-cara untuk merayakanya. Nah di kampung Plosokuningan di Sleman, Yogyakarta caranya adalah dengan melakukan tradisi wiwitan...

◄ Newer Post Older Post ►