Rabu, 09 Januari 2013

7 Cara Ampuh Atasi Sakit Kepala

7 Cara Ampuh Atasi Sakit Kepala
Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian belakang leher atau punggung bagian atas. Gangguan sakit kepala sekilas
memang terlihat sebagai suatu masalah yang sepele, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas.

Ada banyak cara untuk mengatasi serangan sakit kepala, salah satunya dengan minum obat pereda nyeri.  Namun ada pula beberapa cara alternatif yang bisa Anda gunakan untuk  mengusir penderitaan akibat sakit kepala:


1. Biofeedback

Ini adalah suatu metode menggunakan sensor elektronik untuk memonitor  fungsi tubuh seperti masalah ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat  melalui suara atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback  sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah  analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache menunjukkan  terapi perilaku, seperti biofeedback, lebih hemat biaya dibandingkan  pemberian resep obat.


2. Akupunktur

Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk  menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para ahli yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan,   akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit  efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu orang dengan sakit kepala kronis


3. Pijat

Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda bisa mencoba untuk menggosok  pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih  baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata  Salwa H. Hanna, MD,  pemilik dan direktur medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapatkan kualitas tidur lebih baik.


4. Peregangan

Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi  terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini :  gerakan leher (dagu ke  depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan bahu (gerakan  bahu ke atas, putar bahu ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik,  relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima  kali.


5. Aerobik

Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache  terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu  dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas  hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.


6. Meditasi

Berbagai teknik meditasi dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian dan  menenangkan pikiran dari gangguan seperti nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data tentang efek dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba menentukan apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwameditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.


7.  Yoga

Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien  migrain secara acak yang ditugaskan melakukan terapi yoga selama tiga  bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yoga  lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala.
◄ Newer Post Older Post ►