Jumat, 24 Februari 2012

Kriminal

Kakek Cabuli Ponakan Sendiri

indosiar.com, Indramayu - (Rabu, 21.03.2012) Seorang pria berusia 60 tahun di Indramayu, Jawa Barat ditangkap polisi karena mencabuli keponakannya sendiri yang masih duduk di bangku SMP. Perbuatan bejat tersebut sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dan sang tersangka bisa dengan leluasa menjalankan aksinya karena hidup serumah dengan keluarga korban.

Inilah hasil perbuatan yang harus ditanggung Dasuki. Kakek 60 tahun ini tega mencabuli keponakannya sendiri yang masih duduk di kelas 2 SMP, sejak setahun lalu. Kalau saja korban tidak berani buka suara dan pihak kepolisian Indramayu, Jawa Barat tidak menangkapnya, buruh bangunan ini mungkin masih akan terus menjalankan aksinya. Tak peduli jerit hati sang ponakan. Maklum, Dasuki yang berstatus duda ini bisa dengan leluasa menjalankan aksinya karena hidup serumah dengan keluarga korban.

Penjara, mungkin tempat yang tepat bagi Dasuki. Disanalah pelaku akan merenungkan semua tindakan salah yang telah ia perbuat, sekaligus memberi jalan bagi sang ponakan untuk melanjutkan jalan hidupnya yang masih panjang. (Masyuri Wahid/Sup)



Buruh Bangunan Ini Sudah Cabuli 18 Bocah

Defri Werdiono | Marcus Suprihadi | Minggu, 18 Maret 2012 | 20:01 WIB
BANJARBARU, KOMPAS.com — Petugas Kepolisian Resor Banjarbaru, Kalimantan Selatan, meringkus IM (45), warga Mandiangin Timur, Karang Intan, Kabupaten Banjar. Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan itu diduga telah melakukan pencabulan terhadap 18 orang anak di bawah umur. Peristiwa itu terjadi dalam rentang tahun 2007-2012...


Afriyani Minum Tiga Botol Whiskey dan Bir

JAKARTA, KOMPAS.com - Afriyani Susanti (29), pengemudi Daihatsu Xenia B 2479 XI, ternyata menenggak tiga botol minuman keras jenis whiskey dan bir pada malam sebelum kecelakaan terjadi pada Minggu (22/1/2012) siang. Saat itu Afriyani berpesta miras bersama teman-temannya, yakni Arisandi (34), Denny M (30), dan Adistina (26)di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto, Selasa (24/1/2012) di Mapolda Metro Jaya. "Jadi pas minum itu, mereka konsumsi tiga botol whiskey dan tiga botol bir bersama-sama," kata Nugroho.

Setelah minum-minum di kafe itu, keempatnya kemudian berpindah tempat. Dengan menggunakan mobil Xenia, mereka menuju sebuah kelab malam di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Di sana mereka kembali minum dan juga mengonsumsi pil ekstasi, masing-masing orang setengah butir.

Nugroho menduga kecelakaan lebih diakibatkan pada pengaruh minuman keras dan bukan pil ekstasi sebab tersangka Afriyani hanya menelan setengah butir ekstasi. "Lebih ke pengaruh minuman kerasnya karena mereka cukup banyak minum malam itu," ujar Nugroho, Senin kemarin.

Akibat miras yang terlampau banyak dan juga dampak pesta semalam suntuk, kondisi tubuh Afriyani diduga tak lagi prima. Dia mudah hilang konsentrasi dan bahkan diduga mengantuk. Naaas, ia kehilangan kendali saat melintas di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat. Mobil Xenia yang dikendarainya oleng dan  menyeruduk 13 orang pejalan kaki. Sembilan orang tewas pada peristiwa itu, lima orang di antaranya tewas seketika di lokasi kecelakaan. Adapun tiga orang lainnya mengalami luka.



51 Pecandu Narkoba Meninggal Setiap Tahun

Nasional / Selasa, 28 Februari 2012 05:20 WIB
Metrotvnews.com, Ambon: Sebanyak 51 ribu pecandu narkoba di Indonesia meninggal setiap tahun. Hal itu dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku, Benny Pattiasina, saat memberikan penjelasan dalam kegiatan Desiminasi Informasi Penyalahgunaan Narkoba dan Dampaknya di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Ambon, Senin (27/2).

"Di Indonesia, 41 pecandu meninggal setiap hari atau dua orang meninggal setiap dua jam karena narkoba," katanya.

Ia mengatakan, dalam kurun waktu 30 tahun angka pengguna narkoba naik pesat, meningkat 1,9 persen dari jumlah penduduk. "Profesi mereka bervariasi. Ada pelajar, mahasiswa, orang tua, pekerja, pejabat negara dan anggota DPR," katanya kepada peserta penyuluhan yang semuanya siswa kelas III.

Ia mengatakan daerah penyebaran narkoba bukan hanya kota-kota besar. Pelosok desa pun tak luput dari jangkauan barang haram yang berefek samping merusak susunan saraf pusat itu.

"Maluku menempati peringkat ke 14 penyebaran narkoba di Indonesia," kata Benny Pattiasina.

Ia menjelaskan narkoba yang merupakan kepanjangan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan memiliki tiga efek samping, yakni stimulan, depresan dan hallusinogen.

Stimultan artinya menstimulasi kegiatan di sistem saraf pusat dan mempercepat proses mental atau membuat lebih bersemangat. Penyebabnya karena mengkonsumsi kafein, nikotin, amfetamin dan kokain.

Sedangkan depresan berarti menekan atau menurunkan kegiatan di sistem saraf pusat, membuat pemakai lebih rileks dan kesadarannya berkurang. Hal itu disebabkan kandungan analgesik, alkkohol, benziodiazepin dan obat keras seperti heroin, morfin dan metadon.

Sementara efek samping hallusinogen dimaksudkan bahwa pengaruh narkoba membuat pemakainya berhalusinasi. Pengguna narkoba akan mengalami salah persepsi terhadap segala sesuatu di sekelilingnya. Ia seolah melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Hal itu dipicu karena mengkonsumsi meskalin atau ganja.

Benny Pattiasina mengatakan, efek samping dari penyalahgunaan narkoba itu dapat membuat pemakainya melakukan hal-hal negatif lainnya tanpa sadar, misalnya seks bebas, karena sedang di bawah pengaruh obat.

"Akibatnya bisa saja tertular penyakit penyerta seperti HIV/AIDS, hepatitis dan Infeksi menular Seksual (IMS)," katanya.

Ia pun mengimbau agar para siswa selektif dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan agar tidak terjerumas ke dalam hal-hal yang nantinya akan disesali karena berdampak buruk terhadap masa depan.

Kegiatan diseminasi BNNP Maluku itu dalam rangka sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) ke sejumlah sekolah dan kampus di Kota Ambon.

Sebanyak 40 SMA dan delapan Perguruan Tinggi akan dikunjungi untuk kegiatan itu. Khusus di sekolah-sekolah, penyuluhan itu ditargetkan selesai dalam 10 hari. (Ant/Wrt3)




18 Napi Kerobokan Dipindah ke Lapas Porong

Nasional / Sabtu, 25 Februari 2012 05:53 WIB
Metrotvnews.com, Porong: Sebanyak 18 narapidana asal Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, dipindahkan ke Lapas Kelas I Surabaya di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Mereka akan dibina di Lapas Porong hingga masa tahanannya selesai.

Ke 18 narapidana asal Kerobokan itu tiba di Lapas Porong, Sabtu (25/2) dini hari tadi, dengan menggunakan dua unit bus. Mereka dipindah ke Lapas Porong menyusul terjadinya kerusuhan dan pembakaran Lapas Kerobokan dua hari lalu.

Pemindahan narapidana ke Lapas Porong ini adalah permintaan dari para narapidana sendiri. Sebab mereka yang dipindah ke Lapas Porong ini, kebanyakan berasal dari Kota Surabaya dan sekitarnya.

Pemindahan narapidana ini dikawal ketat puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap dari Kepolisian Daerah Bali. Setibanya di Lapas Porong, mereka langsung dikumpulkan dan didata ulang. Ke-18 narapidana itu akan menempati Blok E Lapas Porong, hingga masa tahanannya selesai. Rata-rata mereka akan menyelesaikan masa tahanannya tahun 2012 ini.

Awalnya narapidana dari Lapas Kerobokan yang dipindah ke Jawa Timur sebanyak 87 orang, yaitu di Lapas Banyuwangi, Jember dan Sidoarjo. Namun karena hal teknis, narapidana yang dipindah hanya 45 orang.(Heri Susetyo/RIZ)



Mayat Perempuan Hamil Ditemukan di Kebun Tebu



SITUBONDO, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Dusun Mumbulsari, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa timur, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan hamil di lahan perkebunan tebu setempat, Jumat (24/2/2012) sore. Mayat mengenakan celana jeans warna biru, dan baju warna coklat dengan kombinasi garis-gari berwarna putih, serta lidah menjulur ke luar.

Mayat perempuan yang diperkirakan berumur 35 tahun itu ditemukan oleh pencari rumput. Diduga perempuan tersebut menjadi korban pembunuhan. Di samping mayat, ditemukan helm merk BMC putih, tas dan sandal berwarna coklat, di dalam dompetnya juga ditemukan uang pecahan ribuan dengan nominal Rp 5 ribu, kartu perdana XL, balsem, bedak serta kue.

Kabar tentang penemuan mayat tersebut langsung menyebar hingga puluhan masyarakat sekitar langsung berbondong-bondong mendatangi TKP. Aparat Polsek Panarukan bersama Polres Situbondo langsung turun ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah TKP. Selanjutnya petugas membawa mayat tersebut menggunakan ambulans ke kamar mayat RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.

Kapolsek Panarukan AKP Supadi dan Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto langsung turun ke lokasi kejadian. "Untuk sementara, kami tidak dapat menyimpulkan tentang penyebab tewasnya perempuan yang tengah hamil muda tersebut. Pada lengan kanannya memang ditemukan adanya luka lecet, layaknya orang yang terjatuh ke jalan aspal, serta kondisi lidahnya menjulur ke luar," kata AKP Supadi.

Kapolsek Ciputat: Belum Ada Perampok Yang Tertangkap

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Ciputat Komisaris Alip menyatakan belum ada pelaku perampokan di Pasar PD Jaya Ciputat yang tertangkap. Ia juga menyatakan, para pelaku saat ini sedang dalam pengejaran aparat kepolisian.

"Belum ada yang tertangkap. Para pelaku sedang diburu anak buah saya," kata Kompol Alip kepada wartawan di Mapolsek Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (24/2/2012).

Pengejaran dilakukan bersama sopir angkot yang sempat menjadi sandera para perampok. Angkot yang dikemudikan pria berinisial M (30-an) dihentikan para perampok di dekat TKP setelah dua dari empat sepeda motor yang dikendarai mereka mengalami masalah.

"Sopirnya sempat bawa komplotan sampai ke gang H. Bentong. Di situ perampoknya turun dan melarikan diri," jelas Alip.

Gang H. Bentong terletak sekitar 1 Km dari TKP. Setelah para perampok turun, M lalu mengamankan diri ke Mapolsek Ciputat.

Polisi kemudian membawa serta M dalam pengejaran sebagai penunjuk dan pemberi keterangan. "Karena dia yang tahu identitas para pelaku," jelas Alip.

Meski demikian, wartawan sempat memperoleh informasi berbeda dari salah seorang aparat kepolisian yang berada di TKP. "Sudah dua yang ketangkap, di H. Bentong," katanya.

Salah seorang rekan yang berada di sampingnya langsung menegur polisi itu sambil meminta dia masuk ke area garis polisi. Perampokan terjadi di Pasar Ciputat siang ini di tengah keramaian.

Para pelaku yang berjumlah delapan orang datang dengan mengendarai empat sepeda motor. Namun, hanya tujuh yang menggenggam senjata api jenis pistol yang melangkah ke TKP.

Mereka menggasak emas dari empat toko emas yang berada di lantai Dasar Blok AK, Pasar Ciputat.

Tujuh Perampok Masing-masing Pegang 2 Pucuk Pistol

ilustrasi

Perampokan Toko Emas Ciputat
JAKARTA, KOMPAS.com - Andi (42), salah seorang saksi mata, menuturkan tujuh pelaku perampokan toko emas di Pasar Jaya Ciputat masing-masing menggenggam dua pucuk pistol. "Tiap orang pegang dua pistol. Itu kaliber semua, kayaknya jenis FN," kata Andi, yang berprofesi sebagai sopir ojek saat ditemui di pangkalan ojek, Jalan Arya Putra, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (24/2/2012).

Ia menceritakan, jumlah anggota komplotan tersebut ada delapan orang. Mereka datang dengan mengendarai empat sepeda motor. Motor-motor itu diparkir di depan sebuah kios pulsa di depan lokasi pasar, puluhan meter dari TKP perampokan.

"Satunya yang gak megang pistol disuruh jagain motor. Yang tujuhnya masuk ke pasar," lanjut Andi yang sedang mangkal di seberang lokasi parkir kelompok itu.

Para pelaku berjalan dengan santai di antara keramaian pasar. Kedua tangan mereka teracung ke atas untuk menunjukkan pistol di genggaman tangan mereka. "Semuanya pakai jaket. Badannya tegap-tegap, kecuali yang jagain motor," jelas Andy.

Mereka kemudian mendengar tembakan dari arah pasar. Beberapa saat kemudian, para pelaku ke luar dari pasar dengan membawa dua tas.

Sebelumnya, para perampok menggasak emas dari empat toko di PD Jaya Ciputat. Aksi kelompok bersenjata itu tidak mendapat perlawanan dari para pemilik toko. Aksi tersebut terjadi antara pukul 12.00 - 13.00 WIB saat sholat Jumat berlangsung. Belum diketahui berapa nilai kerugian yang diakibatkan aksi ini.

Cabuli Anak Gadis SD, Mahasiswa ditahan Polisi

Nasional / Jumat, 24 Februari 2012 22:00 WIB

Metrovnews.com,Padang: Seorang mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta ternama di Padang, Sumatera Barat, ditahan polisi. Mahasiswa yang berinisial IRP (19) itu ditahan karena diduga kuat mencabuli seorang anak gadis berinisial S (10) yang masih duduk di kelas V sekolah dasar.

Kapolsek Pauh, Padang, Komisaris Polisi Daeng Rahman, Jumat (24/2), mengatakan mahasiswa tersebut ditahan polisi setelah menerima laporan dari orang tua korban. Orang tua korban mengaku pelaku melakukan tindakan asusila terhadap anaknya.

"Pada Kamis (23/2), sekitar pukul 23.00 WIB, orang tua korban melaporkan kejadian yang menimpa anaknnya yang baru duduk di bangku sekolah dasar, yang dilakukan tersangka, dari laporan itu polisi langsung bergerak mencari pelaku, dan akhirnnya pada Jumat dini hari tersangka dapat ditahan," jelas Daeng.

Dia menambahkan, saat ini pelaku diamankan di sel Mapolsek Pauh, untuk mempertanggung jawabkan aksi bejatnya itu. Polisi mencatat pelaku adalah mahasiswa semester empat di salah satu universitas komputer ternama di Kota Padang.

Ternyata pelaku sudah dianggap anak oleh keluarga korban. Pelaku sudah sering bermain di rumah korban. Kejadian berawal saat korban ditinggal oleh orang tuanya untuk berbelanja ke pasar. Sedangkan kakak korban pergin kuliah. Korban tinggal berdua bersama tersangka di rumah korban daerah Gadut, Kecamatan Pauh, Padang.

Dalam suasana sepi itu pelaku melakukan aksi bejatnya, pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB. (Ant/***)

◄ Newer Post Older Post ►