Mexico City - Mayoritas hewan bertulang belakang tidak bisa mengganti organ geraknya yang telah rusak atau hilang. Manusia yang kakinya diamputasi misalnya, tak bisa menumbuhkan kaki lagi secara alami.
Namun, penemuan dua spesies ikan dari genus Polypterus mengubah pandangan tersebut. Dua spesies ikan tersebut bisa mengganti sirip samping yang hilang secara alami.
Rodrigo Cuervo, biolog dari Veracruz University di Meksiko adalah penemu dua spesies ikan tersebut. Ia memublikasikan penemuannya di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Dua spesies ini menunjukkan bahwa hewan darat mula yang merupakan turunan dari ikan yang berpindah ke darat juga memiliki kemampuan regenerasi ini.
Menurut ilmuwan, seperti diberitakan Physorg, Kamis (23/2/2012), penemuan ini membuktikan bahwa regenerasi organ yang memiliki tulang masih mungkin bagi makhluk hidup.
Yang lebih menarik, sirip hasil regenerasi memiliki karakter yang sama sempurnanya dengan sirip yang hilang. Ini berbeda dengan yang dialami manusia, dimana regenerasi kulit bekas luka pun meninggalkan bekas.
Sejauh ini, biolog belum menemukan sebab suatu spesies bisa melakukan regenerasi organ sementara yang lain tidak. Masih perlu penelitian lebih lanjut.[Kompas]
Namun, penemuan dua spesies ikan dari genus Polypterus mengubah pandangan tersebut. Dua spesies ikan tersebut bisa mengganti sirip samping yang hilang secara alami.
Rodrigo Cuervo, biolog dari Veracruz University di Meksiko adalah penemu dua spesies ikan tersebut. Ia memublikasikan penemuannya di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Dua spesies ini menunjukkan bahwa hewan darat mula yang merupakan turunan dari ikan yang berpindah ke darat juga memiliki kemampuan regenerasi ini.
Menurut ilmuwan, seperti diberitakan Physorg, Kamis (23/2/2012), penemuan ini membuktikan bahwa regenerasi organ yang memiliki tulang masih mungkin bagi makhluk hidup.
Yang lebih menarik, sirip hasil regenerasi memiliki karakter yang sama sempurnanya dengan sirip yang hilang. Ini berbeda dengan yang dialami manusia, dimana regenerasi kulit bekas luka pun meninggalkan bekas.
Sejauh ini, biolog belum menemukan sebab suatu spesies bisa melakukan regenerasi organ sementara yang lain tidak. Masih perlu penelitian lebih lanjut.[Kompas]