Diabetes, penyakit yang banyak disebabkan oleh gaya hidup, merusak nikmat bersantap makan kita. Mereka yang terjangkit, harus berhati-hati terhadap makanan berkalori tinggi, yang manis-manis atau berlemak.
Menurut catatan sejarah dikutip 'Textbook of diabetes', penyakit ini sudah ada sejak India Kuno, Mohenjodaro-harappa. Tapi catatan biologis bahkan menunjukkan lebih lama lagi. Diabetes ada sejak munculnya ikan pertama, jaman devon, 400 juta tahun lampau.
Ikan, makhluk air yang beraneka bentuk ini, ternyata sangat intolerant terhadap gula. Setelah makanan berkarbohidrat tinggi tercerna menjadi gula, dan diserap secara cepat ke peredaran darah, selama berjam-jam pula gula sedikit masuk ke dalam sel. Yang paling ogah menyerap gula diantaranya adalah Ikan Salmon dan Tuna. Sedang ikan-ikan pemakan tumbuhan seperti nila sedikit familiar. Pada Salmon, Hyperglicemia, kondisi kadar gula darah tinggi pasca makan, tetap tak bisa diatasi bahkan setelah suntikan insulin. Selama 16-24 jam hyperglicemia tetap tak berhenti. Bukti menunjukkan bahwa sel hati membuat gula sendiri. Mungkin dari lemak yang diserap.
Ilmuwan banyak melakukan pengujian obat antidiabetes -untuk manusia- pada ikan. Kajian utamanya adalah diabetes type 2 yang relatif berhubungan dengan gaya hidup, bukan karena kerusakan genetik. Contoh obat diabetes yang terkenal adalah metformin. Namun penggunaan obat ini dalam budidaya ikan juga tidak disarankan.
Berkebalikan dengan kondisi fisiologis ikan sendiri, kandungan asam lemak tak jenuh pada ikan yang tinggi malah mencegah diabetes. Asam lemak tak jenuh merangsang penguraian lemak jenuh di dinding saluran darah dan penggunaan energi berasal dari jaringan lemak. Dengan demikian produksi gula sel, yang selama ini menyulitkan masuknya gula darah ke dalam sel, berkurang. Akibatnya tak ada lagi hyperglicemia berkepanjangan.