Senin, 17 September 2012

7 kebiasaan Buruk yang dapat Merusak Otak

Otak merupakan salah satu organ vital dalam tubuh kita. Otak yang mengendalikan setiap inchi tubuh kita. Sudah seyogyanya kita menjaga baik-baik harta kita sebagai makhluk yang berpikir. Namun terkadang tanpa sadar kita sebenarnya sedang merusak otak dengan perlahan. Apa sebabnya? Kebiasaan-kebiasaan buruk kita yang bisa dengan sendirinya merusak otak. Berikut 7 kebiasaan buruk yang dapat merusak otak.





1. Tidak Sarapan Pagi

1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.




2. Makan Terlalu Banyak

2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.


3. Merokok

Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.







4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak

4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidak-seimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak






5. Polusi Udara

5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.





6. Kurang Tidur

6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.





7. Menutup kepala saat tidur

7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.




Selamatkan otak kita. Jaga baik-baik harta kita yang tak ternilai ini. Bukan orang lain yang bisa menyelamatkan kita, tapi kita sendiri yang dituntut kesadarannya.
◄ Newer Post Older Post ►