Kamis, 06 September 2012

Sejarah Jamaah Islamiyah

Jama’ah Islamiyah adalah Jama’ah yang lahir di semenanjung India yang memfokuskan usaha-usahanya di bidang penanaman nilai-nilai syariat Islam dan penerapannya dalam kehidupan serta perlawanan terhadap pemikiran sekulerisme yang berusaha untuk menguasai wilayah semenanjung India.

Pendiri dan Tokoh

Abul A’la al-Maududi

Lahir tahun 1903 M di Haedar Abad Pakistan, pendidikan pertamanya dijalani di tangan ayahandanya Sayyid Ahmad Hasan yang nasabnya terhubung kepada keluarga Quthbuddin Maudud yang terkenal dengan kedudukannya sosial dan agamanya.

Kehidupan dakwahnya bermula dari bidang jurnalistik tahun 1918 M dengan berpindah-pindah dari satu penerbitan ke penerbitan yang lain sebagai penulis atau direktur atau redaktur.

Tahun 1928 M menulis buku al-Jihad fil Islam yang mempunyai gaung luas dan pengaruh kuat melawan penjajah Inggris dan para penyembah berhala di masanya.

Tahun 1933 M menerbitkan Majalah Turjuman al-Qur`an yang menjadi corong bagi pemikiran-pemikirannya kepada kaum muslimin di semenanjung India yang di kemudian hari membuka jalan baginya untuk mendirikan Jama’ah Islamiyah.

Melalui Majalah Turjuman al-Qur`an ini, al-Maududi mengundang para ulama kaum muslimin dan pemimpin mereka untuk menghadiri Muktamar yang akhirnya terselenggara pada 26 Agustus 1941 M di Lahore dan dihadiri tujuh puluh lima orang yang mewakili seluruh wilayah India, melalui Muktamar inilah terbentuk Jama’ah Islamiyah dan al-Maududi terpilih sebagai pemimpinnya.

Saat itu kekuasaan di semenanjung India dipegang oleh orang-orang Inggris, namun demikian al-Maududi berani mengeluarkan fatwa haram bekerja pada penjajah, hal ini menjadikan Jama’ah Islamiyah sebagai sasaran perlawanan dari penjajah sejak ia lahir.

Al-Maududi keluar masuk penjara berkali-kali disebabkab oleh keberaniannya menghadapi pihak-pihak yang menentang penerapan syariat Islam di Pakistan, bahkan al-Maududi pernah dihukum mati sekalipun akhirnya tidak dilaksanakan, namun semua itu tidak melemahkan tekadnya dan tidak menyurutkan semangatnya, sebaliknya dia semakin kokoh menyuarakan nilai-nilai Islam dan dasar-dasarnya ke masyarakat.

Jama’ah ini membantu orang-orang Kashmir yang berjihad membebaskan diri dari India melalu bidang medis dan sosial.

Di bulan Nopember tahun 1872 M al-Maududi mundur dari jabatan sebagai pemimpin Jama’ah dengan alasan kesehatan, selanjutnya dia berkonsentrasi untuk menulis dan menyelesaikan bukunya Tafhim al-Qur`an.

Di 27 Pebruari 1979 M al-Maududi menerima penghargaan dari Raja Faishal di bidang pengabdian kepada Islam dan dia menghibahkan uang hadiah untuk mendirikan Mujamma’ al-Ma’arif al-Islamiyyah di Lahore.

Al-Mududi wafat pada 22 September 1979 M pasca operasi di New York dan jasadnya di terbangkan ke Lahore diiringi kesedihan dunia Islam.

Al-Maududi meninggalkan buku-buku, pemikiran-pemikiran dan penerus-penerus, buku-bukunya banyak diterjemahkan ke bahasa lain dan dicetak berkali-kali.


Oleh : Izzudin Karimi (www.alsofwah.or.id)
◄ Newer Post Older Post ►